Genomics and Science Dojo Dorong Terciptanya Ruang untuk Peneliti

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dunia riset dan akademik dinilai masih dilingkupi budaya hierarkis yang kaku. Di mana, perbedaan status akademik atau senioritas seringkali menjadi penghalang munculnya ide-ide segar dari peneliti muda atau peneliti non-struktural.

Situasi ini memunculkan urgensi pentingnya menciptakan ruang aman bagi seluruh peneliti, terlepas dari latar belakang dan jenjang karier mereka.

Konsep Dojo adalah salah satu hal cara yang dianggap mampu menciptakan ruang aman bagi semua peneliti. Terutama untuk menghilangkan hierarki yang sering membatasi perkembangan ide dan gagasan peneliti dalam meneliti.

Ruang aman yang dimaksud adalah tempat dimana peneliti bisa saling menantang intelektual satu sama lain tanpa memandang tingkat pendidikan dan jabatan seseorang.

Hal tersebut jadi fokus pembahasan dalam Genomics and Science Dojo Workshop dan Disemination, yang berlangsung pada 16 hingga 19 Juni 2025, diikuti dengan Diseminasi pada tanggal 20 Juni 2025.

Gelaran ini merupakan inisiatif dari Summit Institute for Development (SID) bekerja sama dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dan Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) Indonesia, dengan dukungan Kedutaan Inggris di Jakarta.

Kegiatan ini rancang untuk meningkatkan kapasitas peneliti yang difasilitasi ruang aman untuk saling mengkritik dan terus berkembang di bidang genomik dan sains biomedis, dengan fokus pada pemikiran kritis, keterampilan analisis, serta publikasi ilmiah.

Mengadopsi filosofi Dojo sebagai tempat latihan intensif ala bela diri Jepang, program ini menekankan metode pembelajaran berbasis sparing dan tournament. Para peserta melatih kemampuan berpikir kritis melalui debat ilmiah dan pertahanan ide secara terbuka.

Workshop ini dimulai dari rangkaian proses seleksi yang sudah dilalui peserta mulai dari Minicamp, Mini Tournament and Shinjitsu Grand Tournament hingga pembekalan materi untuk memperkuat manuscript mereka agar siap Submit ke Journal High-Impact.

Konsep Dojo sebagai ruang aman bagi peneliti disampaikan oleh Dr. Anuraj Shankar, D.Sc dari Oxford University Clinical Research Unit.

“Dojo hadir untuk menciptakan ruang aman bagi peneliti saling menantang secara intelektual, melampaui hierarki yang sering membatasi,” kata Dr. Anuraj Shankar.

Sebanyak 32 peneliti muda dari berbagai wilayah dan institusi di Indonesia mengikuti Genomics and Science Dojo Workshop. Para peserta merupakan individu terpilih lewat seleksi kompetitif dari rangkaian pelatihan Genomics and Science Dojo 2.0. Tahapan tersebut terdiri atas Minicamp Cycle 1, 2, 3, dan seleksi akhir di ajang Shinjitsu Grand Tournament.

Mereka mendapat pendampingan langsung dari para Sensei yang merupakan pakar di bidang genomik, statistik, dan komunikasi ilmiah.

“Di sini, peserta dilatih untuk berani mengkritisi, karena sains justru berkembang dari kesalahan. Melalui Shinjitsu (mencari kebenaran), Dojo memperkenalkan bentuk baru pertarungan intelektual, sebuah inovasi dari Indonesia untuk dunia,” ujar Dr. Anuraj Shankar.

Peserta yang mengikuti Workshop ini juga meraih kesempatan mendapatkan pendanaan untuk biaya publish manuscript mereka ke Journal High-Impact. Termasuk mengikuti konferensi nasional atau internasional.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |