IHSG Akhiri Kutukan September, Saham Konglo Adu Kencang: Siapa Menang?

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum genap sebulan, gebrakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di sepanjang September mampu mendorong katalis positif bagi pasar saham Tanah Air.

Gebrakan ini pun mendorong saham-saham konglomerat melesat meskipun sebagian juga masih mencatatkan penurunan performa harga saham.

Di sepanjang September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan penguatan sebesar 2,94% dengan mendarat di level 8.061,06 hingga 30 September 2025.

September biasanya dikenal dengan bulan koreksi perdagangan pasar saham, akan tetapi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dominan mengalami penurunan.

Performa IHSG yang cukup baik di sepanjang September didorong oleh gebrakan baru dari pemerintahan Indonesia terutama program-program yang dan sentimen baik yang diciptakan oleh  Purbaya.

Purbaya dilantik pada, pada 8 September 2025, menggantikan Sri Mulyani. Karena masa jabatannya baru berjalan kurang dari sebulan, sebagian besar gebrakan adalah langkah-langkah "quick win" untuk menunjukkan akselerasi dan perubahan arah kebijakan.

Setelah dilantik, Purbaya mengumumkan alokasi Rp 200 triliun untuk 5 bank milik negara yakni bank BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI, untuk memperkuat likuiditas perbankan agar kredit bisa lebih ekspansif. Dengan rincian bank BRI, Mandiri, BNI masing-masing mendapat Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, BSI Rp10 triliun. Dana tersebut tidak boleh digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN), melainkan harus dikembalikan ke dalam bentuk kredit.

Purbaya menyatakan bahwa tarif cukai tembakau (CHT) untuk 2026 tidak akan dinaikkan. Bahkan sempat menyatakan keinginan menurunkan, tetapi dalam diskusi dengan pelaku industri akhirnya diputuskan tetap konstan atau tidak naik.

Dalam gebrakannya, ia juga menetapkan target 200 penunggak pajak yang sudah berkekuatan hukum untuk ditagih senilai sekitar Rp 60 triliun.

Selain itu, Purbaya menyatakan bahwa kementerian atau lembaga yang tidak mampu menyerap anggaran akan dicopot atau anggarannya dialihkan, agar dana tak mengendap. Ia memberi batas waktu sampai akhir Oktober 2025 bagi kementerian besar untuk memperbaiki realisasi belanja.

Terbaru, Purbaya melakukan inspeksi langsung ke kantor bank-bank BUMN untuk memastikan pemakaian dana dan pelaksanaan kebijakan sesuai arahan. Ia juga berencana memperluas sidak ke berbagai kantor pusat lembaga keuangan.

Gebrakan inilah yang mendorong relinya pasar saham Tanah Air. Sebagian besar, saham-saham milik konglomerasi mencatatkan kinerja yang cukup baik di sepanjang September 2025, meskipun masih terdapat sebagian kecil yang mencatatkan penurunan kinerja saham di sepanjang bulan kemarin.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |