Harga Emas Rekor, 'Terbang Tinggi ke Langit ke-7' Gegara AS Shutdown

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas mencapai rekor tertinggi Rabu (1/10/2025) setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) benar-benar shutdown. Penutupan pemerintah terjadi setelah Kongres AS di Washington gagal mencapai kesepakatan untuk mempertahankan UU pendanaan sementara Selasa dini hari.

Harga emas global sempat mencapai rekor di US$3.875,53 per troy ons. Harga emas dunia kali ini mengalahkan rekor sepanjang masa, yang sebelumnya dibuat Senin, di level 3.833,55 per troy ons.

Harga emas cenderung naik dan menjadi andalan di masa gejolak dan ketidakpastian. Mengutip Trading Economics, penutupan pemerintahan AS kemungkinan akan panjang, dan menunda data ekonomi utama, termasuk laporan penggajian non-pertanian hari Jumat, yang krusial menjelang pertemuan kebijakan bank sentral, Federal Reserve (The Fed/Fed) di akhir Oktober.

Sebelumnya Trump telah mengisyaratkan pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen para pekerja non-esensial di AS karena shutdown-nya pemerintah federal. Shutdown pemerintah federal memang masih membuat pekerja pemerintah yang esensial menjalankan peran mereka seperti biasa tetapi yang tak begitu penting, akan dirumahkan tanpa dibayar.

Mengutip data AFP, sebanyak 750.000 pegawai akan terdampak. Hal ini bisa menjadi alarm bagi sektor tenaga kerja AS setelah sebelumnya terdampak kebijakan Departemen Efisiensi (DOGE) AS.

Perlu diketahui shutdown terjadi akibat Partai Demokrat dan Republik tidak dapat menjembatani perbedaan mereka dalam hal pendanaan pemerintah setelah akhir tahun fiskal yang jatuh kemarin. Kedua belah pihak saling menyalahkan.

Partai Republik di Senat mencoba mengesahkan dana sementara yang telah disahkan DPR AS. Tetapi tidak berhasil mendapatkan sedikit suara dari Partai Demokrat yang dibutuhkan untuk mengirimkannya kepada Trump untuk ditandatangani.

Partai Demokrat ingin ratusan miliar dolar pengeluaran layanan kesehatan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dipulihkan. Kebijakan ini kemungkinan akan dihapuskan oleh pemerintahan Trump.

"Kita mungkin akan mengalami penutupan," kata Trump kepada para wartawan sebelum pemungutan suara.

"Jadi kami akan memberhentikan banyak orang yang akan sangat terdampak," ujar Trump lagi.

"Dan mereka Demokrat, mereka akan tetap Demokrat," ujarnya dalam sebuah acara di Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa ia akan memanfaatkan jeda ini untuk "menyingkirkan banyak hal yang tidak kami inginkan, dan itu akan menjadi hal-hal yang berkaitan dengan Demokrat".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ini Sosok Konglomerat AS yang Ramal Harga Emas Tembus US$ 5.000

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |