REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Jumat (13/6/2025), seiring meningkatnya tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah. IHSG turun sebesar 38,30 poin atau 0,53 persen ke level 7.166,07. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga ikut terkoreksi 6,07 poin atau 0,75 persen ke posisi 801,80.
Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh sentimen negatif dari eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya serangan militer Israel terhadap program nuklir Iran. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap potensi dampaknya terhadap ekonomi global dan domestik, terlebih di tengah bayang-bayang perang tarif yang belum mereda.
Ketegangan tersebut turut mendorong harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 6 persen, menembus level 72 dolar AS per barel. Lonjakan harga ini menandakan bahwa risiko geopolitik yang sebelumnya cenderung diabaikan oleh pelaku pasar, kini mulai dianggap lebih nyata dan mendesak.
Dari dalam negeri, indikator ekonomi juga turut menekan pasar. Penjualan ritel pada April 2025 mengalami penurunan 0,3 persen secara tahunan (year on year), berbanding terbalik dengan capaian Maret 2025 yang masih tumbuh 5,5 persen. Ini merupakan penurunan tahunan pertama sejak April 2024.
Sepanjang hari, IHSG berada di zona merah, sejak sesi pembukaan hingga penutupan perdagangan. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya sektor barang baku yang mencatatkan penguatan sebesar 1,18 persen. Sementara itu, sepuluh sektor lainnya terkoreksi, dengan penurunan terdalam terjadi pada sektor teknologi sebesar 1,25 persen, disusul sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing-masing turun 1,09 persen dan 0,99 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan tertinggi antara lain JAWA, MBSS, ASBI, ARCI, dan JATI. Sedangkan pelemahan terbesar dialami oleh KRYA, KOPI, JECC, BPFI, dan BAIK.
Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.372.329 kali transaksi, dengan volume perdagangan mencapai 26,68 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp15,20 triliun. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 241 saham menguat, 364 saham melemah, dan 200 saham stagnan.
Di kawasan Asia, mayoritas bursa saham juga mengalami tekanan. Indeks Nikkei ditutup melemah 351,19 poin atau 0,92 persen ke level 37.821,00. Indeks Hang Seng turun 25,66 poin atau 0,75 persen ke posisi 23.892,48. Indeks Shanghai sedikit menguat 0,34 poin atau 0,01 persen ke level 3.402,78. Sementara itu, indeks Strait Times turun 10,78 poin atau 0,27 persen ke 3.911,11.
sumber : Antara