Impor China Meledak! RI Bisa Tersenyum Bahagia

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas impor China mengalami lonjakan yang sangat tajam pada September 2025. Lonjakan ini diharapkan bisa berdampak positif ke Indonesia.

Berdasarkan data dari General Administration of Customs China (GACC), impor China tercatat tumbuh 7,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2025, sekaligus menjadi pertumbuhan terbesar sejak April 2024.

Lonjakan ini jauh melampaui ekspektasi banyak analis yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan hanya sekitar 1%-2%. Kondisi tersebut mencerminkan adanya dinamika baru dalam perdagangan global, di tengah ketidakpastian yang masih tinggi akibat kebijakan tarif dagang Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mitra khususnya dengan China.

Kenaikan impor yang di luar dugaan ini terutama ditopang oleh melonjaknya permintaan terhadap komoditas utama seperti batu bara, minyak mentah, dan kedelai, seiring meningkatnya aktivitas industri, kebutuhan energi, serta penguatan sektor manufaktur dan teknologi.

Sementara itu, ekspor China juga tumbuh cukup solid sebesar 8,3% (yoy), menunjukkan bahwa sektor eksternal China masih mampu bertahan di tengah tekanan global.

Komoditas Penyumbang Kenaikan Impor China di September 2025

Kenaikan impor China pada September 2025 sebagian besar disumbang oleh lonjakan pembelian batu bara, minyak mentah, dan kedelai, yang masing-masing menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Ketiga komoditas ini mencerminkan tingginya kebutuhan energi, bahan baku industri, dan pakan ternak di tengah pemulihan aktivitas manufaktur dan konsumsi domestik.

Impor Batu Bara

Impor batu bara China naik ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, mencapai 46 juta ton pada September 2025. Kenaikan ini terjadi karena harga batu bara domestik melonjak, menjadikan batu bara impor lebih kompetitif di pasar dalam negeri.

Menurut Feng Dongbin, Wakil Direktur Fenwei Digital Information Technology, "Kenaikan cepat harga batu bara di dalam negeri membuat selisih harga dengan batu bara impor semakin lebar. Keunggulan harga ini menjadi pendorong utama pemulihan cepat volume impor."

Selain itu, pasokan yang mengetat akibat penutupan sementara 15 tambang di Mongolia Dalam juga berkontribusi terhadap kenaikan harga di pasar domestik.

Kondisi ini membuat perusahaan listrik dan industri beralih pada pasokan impor untuk memenuhi kebutuhan energi, terutama setelah musim panas terpanas sejak pencatatan suhu dimulai mendorong lonjakan permintaan listrik berbasis batu bara.

Impor Minyak Mentah

Impor minyak mentah China juga meningkat 3,9% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total 47,25 juta ton pada September.

Lonjakan ini didorong oleh tingkat operasi kilang atau refinery utilisation rate yang mencapai level tertinggi sepanjang tahun. Menurut data Oilchem, kilang-kilang di China mengoperasikan 73,45% kapasitasnya, naik lebih dari 3 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Utilisasi kilang yang tinggi menunjukkan bahwa pasokan bensin dan solar tetap kuat, meskipun permintaan domestik belum sepenuhnya menyerap produksi," jelas analis energi Muyu Xu dari Kpler dikutip dari Reuters

Namun, di sisi lain, pengiriman minyak mentah melalui laut menurun dibandingkan bulan sebelumnya, sebagian karena kuota impor yang ketat bagi kilang independen serta penyempitan margin impor dari Brasil dan Afrika Barat.

Impor Kedelai

Sementara itu, impor kedelai melonjak 13,2% YoY menjadi 12,87 juta ton, atau menjadi level tertinggi kedua dalam sejarah. Lonjakan tersebut terutama didorong oleh pembelian besar dari Amerika Selatan, khususnya Brasil dan Argentina, di tengah ketegangan perang dagang yang masih berlangsung dengan Amerika Serikat.

Menurut analis agrikultur Rosa Wang dari JCI Shanghai, "Pasokan kedelai China semakin aman berkat pembelian besar dari Brasil dan Argentina, terutama saat Argentina memberlakukan pengurangan pajak ekspor sementara. Namun, ketegangan perdagangan dengan AS masih menjadi risiko bagi pasokan ke depan," dikutip dari Reuters.

Data menunjukkan bahwa sekitar 93% impor kedelai China di bulan September berasal dari Brasil, sementara pembelian dari AS menurun drastis. Kondisi ini membuat eksportir AS kehilangan pangsa pasar penting di tengah musim panen mereka.

Kenaikan Impor China Jadi Angin Segar bagi Indonesia

Kenaikan total impor China pada September 2025, tidak hanya menjadi sinyal positif bagi perekonomian global, tetapi juga memberi dampak langsung bagi negara mitra dagangnya, termasuk untuk Indonesia.

Sebagai salah satu pemasok utama komoditas ke Negeri Tirai Bambu, peningkatan aktivitas perdagangan China dapat mendorong kinerja ekspor Indonesia, terutama dari sektor komoditas energi, pertambangan, dan agrikultur.

Dari sisi komoditas energi, lonjakan impor batu bara China menjadi keuntungan besar bagi Indonesia, yang merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia sekaligus pemasok utama bagi China.

Kenaikan impor batu bara ke China ini dapat memberikan beberapa efek positif.

1. Menopang harga batu bara global yang sempat melemah di paruh pertama tahun ini akibat perlambatan permintaan.

2. Membantu memperkuat neraca perdagangan dan surplus transaksi berjalan Indonesia, mengingat ekspor batu bara masih menjadi penyumbang devisa terbesar dalam struktur ekspor nasional.

3. Emiten yang bergerak di pertambangan batu bara akan diuntungkan seiring dengan volume penjualan yang meningkat akibat dari kenaikan impor ini, meskipun belum bisa dipastikan apakah tingginya impor batu bara China ini dapat berlanjut kedepannya.

Namun, manfaat ini tetap perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap risiko kebijakan energi dan industri China, seperti percepatan transisi ke energi bersih atau pembatasan impor batu bara untuk mendukung produksi batu bara lokal serta kondisi oversupply batu bara di China.

Perubahan kebijakan semacam itu dapat mengubah arah permintaan secara cepat dan berdampak pada stabilitas ekspor komoditas utama Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |