Indonesia-AS Intensifkan Negosiasi Tarif, Keputusan Tiga Pekan Lagi

8 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melanjutkan negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS), menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif 32 persen terhadap barang ekspor asal Indonesia. Hasil negosiasi dijadwalkan diputuskan dalam tiga minggu ke depan.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan, kita akan terus berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya Kamis (10/9/2025).

Airlangga menegaskan, hubungan Indonesia dan AS selama ini terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat, terutama di bidang perdagangan dan investasi. “Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Minggu lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang pertanian dan energi telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan AS untuk pembelian produk unggulan AS dan meningkatkan investasi,” ujarnya.

Menurutnya, kedua negara juga melihat potensi besar dalam memperluas kerja sama strategis, terutama di sektor mineral kritis. “AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,” jelasnya.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menambahkan bahwa Indonesia melanjutkan negosiasi dengan iktikad baik untuk memastikan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dalam proses negosiasi, Menko Airlangga bertemu dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer pada Rabu (9/7/2025). Pertemuan ini dinilai menjadi langkah penting untuk memperkuat kemitraan dagang Indonesia–AS.

“Menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025, delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima oleh Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan kesepakatan tarif. Hal ini mencerminkan kuatnya komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas hubungan dagang,” ujar Haryo.

Ia menjelaskan, pembahasan mencakup berbagai isu seperti tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi. “Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak,” tuturnya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |