Ini Alasan Joker 2 Dibuat Seperti Film Musikal

JAKARTA - Joker 2 yang berjudul Folie a Deux dibuat dengan konsep seperti film musikal, berbeda dengan film pertamanya yang dirilis pada 2019.

Dalam Joker 2, Joaquin Phoenix dan Lady Gaga yang masing-masing memerankan Arthur Fleck dan Harleen "Lee" Quinzel menyanyikan dialog mereka dalam beberapa scene. Meski begitu, karakter lainnya tetap menyampaikan dialog mereka layaknya film konvensional.

Sutradara Todd Phillips menyampaikan alasannya tentang konsep seperti film musikal ini. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar Arthur bisa menyampaikan perasaan dan pikiran yang tidak bisa dikatakannya. "Jadi dia menyanyikannya," ujar Phillips pada Variety.

Seperti diketahui, Arthur adalah sosok pendiam yang banyak memendam perasaannya. Saat sisi agresif atau ekspresifnya muncul - terutama saat sisi Joker-nya menguasai - Arthur bisa lebih bebas berekspresi.

Dalam film Joker (2019), kita beberapa kali melihat Arthur berdansa. Bisa dibilang, ia punya sisi musikalitas di dalam dirinya yang terpendam. Ini juga yang membuatnya senang tampil di depan publik.

Foto: Warner Bros. Pictures

Jadi, saat Joker 2 menampilkan sisi musikalitas, hal tersebut sebenarnya tak aneh dan punya dasar yang cukup kuat. Selain itu, momen Arthur dan Lee bernyanyi dalam Joker 2 juga tak banyak.

Yang menarik, jika diperhatikan, seluruh scene yang menampilkan Arthur bernyanyi juga hampir semuanya saat ia bersama Lee. Ini jadi pertanda bahwa Lee jadi pihak yang paling sering memicu sisi ekspresif Arthur.

Meski ada nyanyian, tapi Todd Phillips menegaskan bahwa Joker 2 tidak tepat jika disebut sebagai film musikal. Ini karena menurutnya, isi nyanyiannya sebenarnya hanya dialog yang dinyanyikan.

"Saya tidak ingin orang berpikir bahwa ini seperti (film) In the Heights dengan karakternya bernyanyi dan mereka berjalan ke jalanan dan para polisi ikut menari," ujarnya.

Lady Gaga menambahkan bahwa sisi musikal dalam Joker 2 tidak sama dengan film musikal pada umumnya.

"Kami tidak pernah menampilkan lagu-lagunya seperti dalam film-film musikal. Kami tidak ingin nada yang dinyanyikan dengan tepat dan vibrato yang sempurna," ujar Gaga.

Alih-alih dinyanyikan dengan vokal sempurna, dialog yang dinyanyikan lebih sebagai ekspresi jujur yang ikut menggambarkan sisi rapuh dan harapan seseorang.

"Saya juga jadi belajar cara menyanyikannya karena di sini saya harus melupakan segala teknik bernyanyi dan bernapas (yang benar), supaya saya bisa menyanyikannya sebagai karakter (Lee)," imbuh Gaga.

Demi menangkap emosi jujur Arthur dan Lee, Joaquin Phoenix dan Lady Gaga menyanyikan langsung dialog mereka secara live.

Saat scene direkam, mereka langsung bernyanyi dengan iringan piano yang juga ada di lokasi syuting. Setelah itu, baru proses penyuntingannya dilakukan di studio pascaproduksi.

(ita)