Kendaraan motor melintas di Jalan Eks Simpang KKA, Bener Meriah, Aceh, Jumat (26/12/2025). Akses transportasi antar wilayah yang mengnghubungkan kawasan Bener Meriah menuju Takengon, Aceh Tengah kini kembali tersambung usai jembatan Bailey Weh Paseh tuntas dibangun. Sebelumnya kawasan tersebut sempat putus akibat diterjang banjir bandang dan longsor pada akhir November 2025 lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkap adanya upaya sabotase terhadap pembangunan jembatan bailey yang saat ini dikerjakan oleh prajurit TNI bersama masyarakat di daerah-daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Aksi sabotase itu, kata Maruli, diketahui oleh para prajurit pada Ahad (28/12) pagi. Walaupun demikian, Maruli tidak menyebutkan lokasi jembatan yang baut-bautnya dilepas oleh orang-orang tidak dikenal.
"Ini bukan hanya dilonggarkan, dilepas! Jadi memang niatnya sudah luar biasa. Nanti akan telusuri sampai sejauh mana, namun saya pikir kita lebih baik fokus saja bagaimana pekerjaan kita ini bisa melayani masyarakat, dan bisa dijaga untuk bisa betul-betul aman untuk masyarakat itu sendiri," kata KSAD Maruli Simanjuntak menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers terkait penanganan dampak bencana Sumatera di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan sama, Maruli mengungkap sebenarnya ada beberapa pihak yang mengingatkan kepada dirinya untuk mewaspadai ancaman sabotase selama pembangunan jembatan bailey berlangsung. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya merupakan salah satu orang yang mengingatkan Maruli.
Maruli pun juga telah mengingatkan prajurit-prajuritnya di lapangan untuk mewaspadai ancaman sabotase tersebut. Namun, Maruli mengaku sempat sangsi, karena dia saat itu tak dapat membayangkan ada orang-orang yang berlaku demikian di tengah situasi bencana.
"Kami juga tidak menyangka ada orang sebiadab ini ya, terus terang saja," ujar KSAD Maruli.
"Jadi, dalam kondisi begini pun masih ada kelompok-kelompok orang yang mau, bisa dikatakan arahnya (menyerang, red.) kepada pemerintah, (tetapi) mengorbankan masyarakat, masyarakat yang sedang bencana pun mau dikorbankan. Jadi, terus terang, saya semalam tidak bisa tidur, saya memikirkan ini, karena saya pikir, orang sebiadab ini, luar biasa," kata Maruli melanjutkan.
sumber : Antara

1 hour ago
1














































