CNN Indonesia
Kamis, 31 Jul 2025 05:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Israel menembaki 30 warga sipil Palestina yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan di utara wilayah Gaza pada Rabu (30/7). Penembakan itu juga menyebabkan sekitar 300 orang lainnya terluka.
Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan sebanyak 30 orang tewas dan 300 lainnya terluka saat pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu bantuan di utara Gaza City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Rumah Sakit Al Shifa di Gaza City, Mohammed Abu Samiya, mengatakan fasilitas medis itu menerima 30 jenazah akibat penembakan, yang dilaporkan terjadi sekitar tiga kilometer dari titik penyeberangan Zikim, tempat truk bantuan yang memasuki Gaza.
Israel mengaku puluhan warga Gaza terlihat "berkumpul di sekitar truk bantuan di Gaza utara dan berada dekat dengan tentara IDF yang beroperasi di daerah tersebut."
Namun Israel berdalih pasukannya melepaskan tembakan peringatan di area tersebut bukan ditujukan ke kerumunan, namun sebagai respons atas ancaman yang ditujukan kepada mereka.
Pembatasan akses membuat insiden ini belum dapat diverifikasi secara independen, terutama soal jumlah korban dan rincian yang diberikan oleh Badan Pertahanan Sipil adn pihak-pihak lain.
Gaza telah dilanda agresi selama hampir 22 bulan. Menurut laporan PBB, lebih dari dua juta penduduknya kini menghadapi bencana kelaparan.
Di tengah kecaman internasional atas krisis pangan di Gaza, Israel telah menghentikan sementara operasi militernya di siang hari sejak akhir pekan di rute-rute aman dan di wilayah padat penduduk, untuk meningkatkan pengiriman dan penyaluran bantuan.
Meski demikian masih banyak warga Gaza yang belum menerima bantuan dan korban tewas terus bertambah di tengah tekanan Israel.
(dna)