Istana Buka Suara Soal Isu Badai PHK dan Pengangguran

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengklaim bahwa di tengah banyaknya PHK dan pengangguran, pertumbuhan lapangan kerja meningkat.

Hasan mengutip data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS). Dia mengatakan angka pengangguran terbuka turun, dari awalnya 4,82% menjadi 4,76%. Selain itu, Hasan juga memaparkan pekerja penuh waktu atau di atas dan sama dengan 35 jam per minggu jumlahnya naik menjadi 66,19%, bertambah dari periode sebelumnya 65,6%. Kemudian, menurutnya, tingkat pekerja setengah pengangguran juga turun dari 8,8% menjadi hanya 8,5%.

"Itu artinya angka pengangguran orang-orang yang benar-benar menganggur itu turun," sebut Hasan ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).

Di lain sisi, Hasan mengungkapkan penciptaan lapangan kerja tetap terjadi, kendati ada gelombang PHK di dalam negeri

"Jadi ada indikator-indikator yang menunjukkan bahwa memang terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), tapi penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan itu lebih banyak," ungkap Hasan.

Dalam kesempatan ini, Hasan juga mengungkapkan pemerintah telah mengelontorkan paket insentif. Dia berharap dengan kebijakan ini ekonomi Indonesia bisa bergerak dan tumbuh lebih baik.

Dia pun melihat konteks ekonomi nasional tidak bisa dilepaskan dengan faktor global. Saat ini, konflik geopolitik dan perang dagang mempengaruhi ekonomi global dan mempengaruhi ekonomi nasional.

Kendati demikian, dia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,87% pada kuartal I-2025 masih lebih baik dibanding beberapa negara lain.

"Kemarin perang itu agak-agak mendekat ke kita. Pasti terganggu supply chain dunia. Ada perang tarif. Pasti terganggu perdagangan dunia. Itu juga punya impact terhadap bangsa kita. Tapi di tengah-tengah istilah yang disebutkan orang sering itu, ketidakpastian global jadi kata-kata mantra hari ini, kita masih tumbuh cukup baik," katanya.

"Kita masih tumbuh hampir 5%. Sementara negara-negara lain mungkin hanya 1-2% atau bahkan masih minus. Jadi kita punya amunisi lebih dari cukup untuk tetap optimis," tutup Hasan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengungkapkan, pemerintah juga mengakselerasi program yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Antara lain program rehabilitasi sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun hingga pembangunan infrastruktur seperti irigasi.

"Ini (pembangunan irigasi) proses anggaran sudah dilaksanakan untuk bisa dilaksanakan konstruksinya pada Juli atau paling lambat Agustus," terangnya.

Pemerintah juga memiliki program akselerasi pembangunan dan kepemilikan perumahan untuk masyarakat berpendapatan rendah dengan total anggaran Rp84 triliun.

"Jadi banyak program yang dibiayai APBN langsung yang diharapkan bisa memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat yang ini diharapkan menurunkan berbagai ekses persaingan ditingkat global terutama untuk industri padat karya," kata Sri Mulyani.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Dihantam Badai PHK, Jumlah Pengangguran Naik

Next Article Kemnaker: 18.000 Pekerja Kena PHK selama Januari-Februari 2025

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |