8000hoki Data Platform situs Slot Gacor Cambodia Terkini Mudah Menang Non Stop
hoki kilat List Login web Slots Gacor Japan Terkini Mudah Menang Full Online
1000hoki.com List Agen server Slots Maxwin Malaysia Terbaik Mudah Menang Full Non Stop
5000 Hoki Online ID web Slots Gacor Japan Terbaik Mudah Lancar Scatter Non Stop
7000hoki.com List Demo web Slots Maxwin Malaysia Terkini Sering Menang Terus
9000hoki List Platform web Slots Gacor Indonesia Terbaru Mudah Win Online
Data Login Slot Maxwin server Singapore Terbaru Pasti Lancar Jackpot Online
Idagent138 Id Slot Terbaik
Luckygaming138 Akun Slot Maxwin Terbaik
Adugaming Slot Maxwin Terpercaya
kiss69 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Agent188 login Id Slot Maxwin Online
Moto128 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya
Betplay138 login Id Slot Anti Rungkat Online
Letsbet77 Slot Gacor
Portbet88 login Id Slot Maxwin Online
Jfgaming168 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
MasterGaming138 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Summer138 Id Slot Anti Rungkad Online
Evorabid77 login Id Slot Anti Rungkat
bancibet Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik
adagaming168 login Id Slot Game Online
Jakarta, CNBC Indonesia - Tim ilmuwan dari Radboud University, Belanda, menemukan bahwa alam semesta akan berakhir jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dalam studi terbarunya, mereka bahkan menentukan waktu pasti berakhirnya alam semesta, yakni satu quinvigintillion tahun, atau angka 1 diikuti 78 nol.
Meskipun angkanya terdengar luar biasa besar, sebenarnya jauh lebih singkat dari prediksi sebelumnya yang menyebut alam semesta akan mati dalam 10 pangkat 1.100 tahun (angka 1 diikuti 1.100 nol).
Penemuan ini berakar dari teori Hawking radiation, sebuah fenomena yang pertama kali diajukan oleh fisikawan Stephen Hawking pada 1975. Teori ini menyatakan bahwa partikel dan radiasi bisa "melarikan diri" dari lubang hitam, menyebabkan lubang hitam perlahan-lahan menguap seiring waktu.
Menariknya, para peneliti menemukan bahwa proses serupa juga terjadi pada benda langit lain seperti neutron star dan white dwarf, yang sebelumnya tidak diperkirakan bisa mengalami evaporasi.
"Selama ini, fenomena ini dianggap sebagai fenomena yang hanya terjadi pada lubang hitam, tapi para peneliti menunjukkan kalau benda-benda seperti bintang neutron [neutron star] dan bintang katai putih [white dwarf] juga bisa menguap seperti halnya lubang hitam," ujar Prof. Heino Falcke, ketua tim peneliti sekaligus profesor radio astronomi di Radboud University, dikutip dari Daily Mail, Senin (19/5/2025).
Neutron star dan white dwarf merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang. Ketika bintang-bintang ini kehilangan stabilitas, mereka secara bertahap akan menguap dan akhirnya lenyap.
Karena objek-objek ini adalah bintang terakhir yang akan bertahan di alam semesta, menghitung waktu kematian mereka berarti juga menghitung batas maksimum usia semesta.
Falcke dan timnya mengembangkan perhitungan berdasarkan studi mereka sebelumnya pada 2023, yang menunjukkan bahwa semua objek dengan medan gravitasi cukup kuat bisa menguap, bukan hanya black hole. Tingkat penguapan ini ternyata hanya tergantung pada kepadatan objek tersebut.
Meski angka satu quinvigintillion tahun masih sangat jauh bagi manusia, hasil ini merevisi tajam estimasi sebelumnya dan memberi pemahaman baru atas teori Hawking yang selama ini kontroversial.
"Kami ingin memahami teori ini lebih dalam. Dengan meneliti kasus ekstrem seperti ini, kami mungkin suatu saat bisa mengungkap misteri Hawking radiation," kata Walter van Suijlekom, profesor matematika dan rekan penulis studi.
Studi ini telah diterima untuk publikasi di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics, dan sementara tersedia di server pra-publikasi arXiv.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus WIFI Ekspansi Bisnis Internet Kencang & Murah ke Pelosok
Next Article Black Moon 30-31 Desember, Fenomena Langka Akhir 2024