Laporan Jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi
Panas suhu udara Kota Makkah, Arab Saudi, tak menyurutkan langkah jamaah haji Indonesia. Sebagian dari mereka ingin membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tanah Air.
Salah satu lokasi tujuan berbelanja adalah Pasar Kakiyah. Ini terletak sekitar delapan kilometer dari Masjidil Haram.
Ada beragam produk yang diijual di sini; mulai dari pakaian, pernak-pernik, cokelat, parfum hingga berbagai jenis kurma.
Pasar Kakiyah memiliki beberapa tingkat. Pengunjung bisa menaiki eskalator yang terletak di bagian tengah.
Di musim haji seperti sekarang, pasar sangat dipadati pembeli dari berbagai negara. Saking ramainya, ada yang bilang pasar ini mirip Pasar Tanah Abang, pusat grosir terbesar di Jakarta.
Harga tergantung dari kepandaian jamaah dalam menawar. Misalnya, pakaian abaya---ini bisa dibeli di kisaran 50 riyal hingga 100 riyal.
Jamaah tak perlu takut jika tidak bisa berbahasa Arab. Sebab, banyak toko di sini yang pelayannya pandai berbahasa Indonesia.
"Sudah saya kasih kamu 70 riyal saja," ujar seorang penjual kepada pembeli asal Indonesia.
Haji Indonesia yang sedang mencari abaya untuk oleh-oleh pulang itu pun mengiyakan.
Uniknya, toko-toko di sini juga bisa menerima transaksi dengan rupiah. Penjual hanya perlu mengonversikan dengan nilai tukar mata uang RI ini terhadap riyal.
Berdasarkan pantauan Republika dari Media Centre Haji, jamaah haji Indonesia umumnya datang secara berombongan. Mereka pergi ke pasar di Makkah dengan menggunakan taksi dari hotel masing-masing.
Jamaah membeli beragam jenis barang, semisal berbagai jenis pakaian hingga pernak-pernik.
"Nyari oleh-oleh," ujar seorang ibu yang telah melihat-lihat sebuah toko souvenir di Pasar Kakiyah, Makkah, Rabu (11/6/2025).
Seorang anggota jamaah lainnya, Sahrul, menuturkan cokelat yang baru dibelinya. Warga Medan, Sumatra Utara, ini membeli panganan itu sebagai buah tangan untuk keluarga di kampung halaman.
Tidak tanggung-tanggung. Sahrul membeli enam kg cokelat di Kakiyah. Untuk setiap kilogram, ia mesti mengeluarkan uang 15 riyal.
"Buat anak-anak di Medan," ujarnya.
Muhammad Fachrurozi membeli tasbih sebanyak satu lusin seharga 50 riyal dan kopiah Bangladesh. Karena belum menikah, jamaah haji ini berencana memberikan oleh-oleh itu untuk saudara, termasuk adik-adiknya di kampung.
Fachrurozi mengaku senang berbelanja di Pasar Kakiyah. Sebab, harga barang-barang di sini lebih bersaing.
"Ini disebut Tanah Abang-nya Kota Makkah. Harganya ada yang grosir, ada ecer juga. Saya mau nyari jubah dengan sajadah juga," ujarnya.
Sejatinya tidak hanya di Pasar Kakiyah yang dipenuhi oleh para pengunjung asal Indonesia. Tempat perbelanjaan lain, seperti Zamzam Tower di dekat area Masjidil Haram, juga ramai dikunjungi oleh konsumen dari Tanah Air.