Jangan Anggap Sepele Gigi Goyang di Orang Dewasa

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah gigi goyang bukan hanya bisa dialami anak-anak yang sedang dalam proses pergantian gigi susu. Faktanya kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa dan tidak boleh dianggap remeh.

Merasa ada gigi yang mulai goyang, meski tidak ada benturan atau cedera? Waspada, itu bisa menjadi pertanda adanya masalah pada jaringan penyangga gigi.

Pada orang dewasa, gigi goyang umumnya disebabkan oleh penyakit gusi (periodontitis) yang menginfeksi gusi dan merusak struktur tulang di sekitar gigi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memperburuk kerusakan dan akhirnya menyebabkan gigi tanggal.

“Gigi yang goyang adalah sinyal dari tubuh bahwa ada masalah serius dengan gusi dan tulang penyangga gigi. Penanganan yang tepat bisa membantu menyelamatkan gigi Anda,” jelas Dokter Gigi Spesialis Periodonsia di Bethsaida Hospital Dental Center Gading Serpong, drg RA Syanti W Astuty, Sp Perio, FISID, MM, dikutip dari siaran pers, Ahad (28/12/2025).

Menurut drg Syanti, kegoyangan satu atau beberapa gigi pada orang dewasa tidak bisa dianggap normal atau disamakan dengan kondisi gigi anak. Secara umum, kegoyangan gigi pada orang dewasa dapat disebabkan oleh kondisi seperti kecelakaan, penyakit sistemik (diabetes melitus), penyakit gusi (periodontitis), serta kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism).

Bila tidak segera ditangani akan menyebabkan tanggalnya gigi. “Tingginya prevalensi penyakit gusi sebesar 74 persen di Indonesia, di mana lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria, membuat penyakit gusi yang disebut Periodontitis tidak boleh dianggap remeh," katanya.

Ia menambahkan, pemberian terapi yang tepat dapat mencegah terjadinya kerusakan jaringan gusi dan tulang ke arah yang lebih lanjut. "Sehingga terhindar dari kehilangan gigi,” ujar dia.

Untuk mengatasi gigi goyang pada orang dewasa, penanganan profesional bisa dilakukan dalam sejumlah bentuk. Seperti scaling, splinting gigi (mengikat gigi yang goyang), atau operasi periodontal jika diperlukan. Penanganan akan bergantung pada penyebab gigi goyang. Selain itu, perawatan di rumah dapat membantu mengurangi perburukan, seperti menyikat gigi dengan lembut, menggunakan benang gigi, berkumur dengan air garam, dan mengonsumsi makanan lunak.

Setelah pemeriksaan, dokter gigi akan menentukan terapi yang sesuai, yang bisa mencakup beberapa pendekatan.

Misalnya stabilisasi gigi atau menyambungkan gigi yang goyang dengan gigi lainnya untuk memberikan dukungan tambahan. Pembersihan gigi, yaitu membersihkan plak dan karang gigi yang dapat menyebabkan masalah lebih lanjut pada gusi dan tulang.

Pendekatan lainnya adalah perawatan untuk memperbaiki jaringan. Terapi ini membantu memperbaiki atau merangsang pertumbuhan tulang yang rusak. Serta menganjurkan penyesuaian gigitan atau mengatur keseimbangan tekanan pada gigi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

“Gigi goyang bisa diperbaiki dengan penanganan yang tepat. Pemeriksaan lebih dini membantu menghindari masalah lebih besar di masa depan," jelas drg Syanti.

Menurut drg Syanti, menjaga kesehatan gigi dan gusi bukan hanya soal perawatan medis, tetapi juga kebiasaan sehari-hari yang bisa memberikan dampak besar. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain menyikat gigi dengan teknik yang benar, dua kali sehari. Rutin melakukan scaling setidaknya setiap enam bulan sekali untuk menghilangkan karang gigi.

Menghindari kebiasaan menggigit benda keras atau menggertakkan gigi, yang bisa memberikan tekanan berlebih pada gigi. Serta mengelola kadar gula darah dengan baik, terutama bagi yang memiliki riwayat diabetes, karena kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan gusi.

“Kebiasaan sederhana ini tidak hanya menjaga gigi dan gusi tetap sehat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan,” ujar drg. Syanti.

Bethsaida Hospital Dental Center Gading Serpong dilengkapi dengan teknologi modern seperti 3D CBCT, Waterlase, laser dentistry, hingga CAD/CAM dentistry, untuk memberikan perawatan gigi yang presisi dan minim rasa sakit.

“Di Bethsaida Hospital Dental Center, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan pasien. Dengan kombinasi teknologi terkini dan pengalaman para dokter spesialis, kami bertujuan memberikan perawatan gigi yang menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan pasien. Kami percaya bahwa setiap pasien berhak mendapatkan perhatian penuh agar mereka merasa nyaman dan senang dengan hasil perawatan yang diberikan,” ujar Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr Pitono.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |