REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Itzhak Brik, seorang mayor jenderal purnawirawan militer Israel mengeluarkan kritik pedas terhadap kepemimpinan militer dan politik di negaranya. Eks jenderal bintang dua tersebut mengingatkan, Israel tengah berada di ambang bunuh diri massif sementara tentara IDF telah dikalahkan Hamas dengan efektif di Gaza.
Dalam opini yang diterbitkan pada Ahad (8/6/2025) di salah satu harian Israel, Maariv, yang dikutip Palestine Chronicle, Brik—yang sebelumnya menjabat sebagai Ombudsman IDF untuk keluhan prajurit—menulis bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah tertinggal, tanpa respons terhadap perang di masa depan karena mereka hanya sibuk mempersiapkan diri untuk perang di masa lalu.
Brik, seorang kritikus lama doktrin militer Israel, menuduh pemerintah Israel membawa negara itu ke jalan yang membawa bencana."Dengan eselon politik dan militer seperti ini, tidak perlu ada musuh eksternal; mereka akan mendatangkan bencana bagi kita dalam kebodohan mereka," ujar dia.
Jenderal purnawirawan itu secara langsung menanggapi perang yang sedang berlangsung di Gaza, yang kini memasuki bulan kedua puluh. Brik bahkan menepis klaim resmi Israel tentang kemajuan yang diperoleh IDF.
Mengacu pada operasi militer terbaru yang dijuluki Operasi Kereta Perang Gideon, Brik menulis, "Sama seperti eselon politik dan militer yang berbohong kepada publik selama perang, dengan menyatakan bolak-balik bahwa Hamas akan menyerah dalam hitungan hari... Kebohongan yang sama dari pejabat politik dan militer terus berlanjut hingga sekarang."
Ia menambahkan, "Tidak ada hari berlalu tanpa pasukan kita terbunuh atau terluka... Kita akan memahami betapa mengerikan tragedi yang dialami oleh kelompok ini dan teman-temannya, yang telah keluar jalur dan bertindak dengan sangat tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dikritik, yang menimpa rakyat Israel."