Jerit Korban Gempa Myanmar, Tak Ada Bantuan dan Air Minum Mulai Habis

3 months ago 26

8000 hoki Akun server Slot Maxwin Philippines Terkini Sering Lancar Jackpot Full Online

hoki kilat online Data Akun website Slots Gacor Malaysia Terpercaya Pasti Scatter Setiap Hari

1000 hoki Akun website Slot Maxwin Philippines Terpercaya Gampang Lancar Scatter Setiap Hari

5000hoki Data Platform server Slot Maxwin Philippines Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Setiap Hari

7000 hoki List Login server Slots Maxwin Malaysia Terbaik Sering Lancar Jackpot Terus

9000hoki.com List Daftar situs Slot Maxwin Terpercaya Sering Lancar Win Full Setiap Hari

List Login game Slot Gacor Terkini Gampang Jackpot Full Non Stop

Idagent138 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Luckygaming138 Slot Game Online

Adugaming login Slot Gacor Terbaik

kiss69 Daftar Slot Anti Rungkad Terpercaya

Agent188 login Id Slot Game Terbaik

Moto128 Id Slot Game

Betplay138 login Akun Slot Game Terbaik

Letsbet77 Id Slot Anti Rungkad Online

Portbet88 login Id Slot Online

Jfgaming login Id Slot Game Online

MasterGaming138 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Online

Adagaming168 login Akun Slot Terpercaya

Kingbet189 Id Slot

Summer138 login Slot Anti Rungkat Online

Evorabid77 Akun Slot Maxwin Terbaik

bancibet login Akun Slot Anti Rungkat Online

adagaming168 Slot Game

CNN Indonesia

Minggu, 30 Mar 2025 16:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat Myanmar mengatakan hingga saat ini mereka belum menerima bantuan kemanusiaan usai bencana alam gempa bermagnitudo 7,7 meluluhlantakkan negara itu pada 28 Maret 2025.

Reuters menyebut sejumlah warga di daerah yang paling parah dilanda gempa mengatakan bantuan pemerintah sampai saat ini masih sangat terbatas dan memaksa mereka berjuang sendirian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang warga bernama Han Zin menyebut melalui sambungan telepon bahwa seluruh kota Sagaing yang berada di episentrum gempa hancur total. Sebagian besar isi kota juga tak memiliki listrik sejak bencana dan warga mulai kehabisan air minum.

"Apa yang kami lihat di sini adalah kehancuran yang meluas - banyak bangunan runtuh ke tanah," paparnya. "Kami tidak menerima bantuan apa pun, dan tidak ada petugas penyelamat yang terlihat."

Sementara itu, di seberang Sungai Irrawaddy di Mandalay, seorang petugas penyelamat mengatakan sebagian besar operasi di kota terbesar kedua di Myanmar itu dilakukan secara swadaya.

Operasi penyelamatan itu dilakukan oleh kelompok warga sendiri dan mereka tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan, terutama menyingkirkan reruntuhan bangunan demi menyelamatkan korban yang masih tertimbun.

"Kami telah mendekati bangunan yang runtuh, tetapi beberapa bangunan tetap tidak stabil saat kami bekerja," katanya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

"Orang-orang masih terjebak di dalam bangunan, mereka tidak dapat mengeluarkan orang," kata seorang penduduk lainnya yang juga memilih untuk anonim.

Lanjut ke sebelah...


Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |