Petugas Penyelenggara Ibadah Haji membantu calon haji Indonesia menuju hotel transit peserta safari wukuf khusus lansia di Hotel Asila Al-Andalus di Makkah, Arab Saudi, Selasa (3/6/2025). Sebanyak 500 calon haji direncanakan mengikuti skema safari wukuf khusus lansia pada puncak musim haji.
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Kementerian Agama (Kemenag) berharap jumlah jamaah haji yang mengikuti safari wukuf bisa berkurang pada tahun-tahun mendatang. Caranya, dengan memperkuat istithaah atau pemeriksaan syarat kemampuan jamaah mengikuti rangkaian ibadah haji.
"Justru kita ingin kurangi ya karena kita ingin meningkatkan istithoah jamaah, ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief usai mengecek pemulangan jamaah peserta safari wukuf di Makkah, Arab Saudi, Senin (9/6/2025).
Menurut Hilman, kalau dari tahun ke tahun safari wukuf semakin bertambah, itu berarti pemeriksaan kesehatan kurang berhasil. "Karena itu justru kita ingin mengurangi jumlah safari wukuf," kata dia.
Hilman mengatakan kondisi jamaah yang kuat secara fisik akan mempermudah mereka dalam menjalani ibadah haji. Ini mengingat rangkaian ibadah haji seperti tawaf, sai, lempar jumrah memang menuntut kemampuan fisik jamaah.
"Bahwa jamaah itu semakin hari semakin baik, semakin kuat istitaahnya sehingga proses perjalanan ibadah haji menjadi lebih mudah buat jamaah," ujar dia.
Dia menyebut safari wukuf disiapkan karena banyak jamaah lanjut usia, sakit dan berisiko tinggi jika mengikuti wukuf di tenda seperti jamaah lain. Dia berharap peserta safari wukuf tak akan bertambah di musim haji berikutnya.
"Mungkin ke depannya juga dengan istithaah yang lebih baik, usulan safari wukuf semakin kecil dan yang kita bisa safari wukufkan mudah-mudahan bisa dikurangi," ujar dia.