Kamar Hotel 'Hantu' Bermunculan di Jakarta, Perang Harga Jadi Ancaman

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar hotel di Jakarta mengalami tekanan yang kuat dengan adanya kebijakan efisiensi pemerintah. Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia Martin Hutapea menyebut hotel berbintang bakal semakin tertekan ketika kondisi ini terus menerus berlanjut.

Menurut Martin, hal ini bisa memicu perang harga. Ini terjadi agar okupansi atau tingkat hunian hotel meningkat.

"Jika kebijakan efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas dan rapat kerja terus berlanjut tanpa insentif baru, performa hotel bintang 3 dan 4 di Jakarta yang bergantung pada sektor MICE diperkirakan akan terus melemah, berisiko memicu perang harga di pasar," katanya dalam Leads Property Media Briefing Jakarta Property Market Insight Q1 2025, Kamis (19/6/2025).

Dari risetnya, terjadi penurunan okupansi hunian hotel sebesar rata-rata 17% di Jakarta dalam tiga bulan terakhir. Ini disebabkan terutama oleh menurunnya kegiatan MICE selama bulan Ramadan.

Dengan begitu, investor ke depan enggan berambisi membangun hotel bintang 4 dan 5 dengan investasi lebih tinggi.

"Kedepannya, pengembangan hotel stand-alone di Jakarta lebih terfokus pada bintang 3. Sementara tren pengembangan hotel bintang 4 dan 5 akan mengarah pada hotel sebagai bagian dari pengembangan mixed-use di kawasan CBD yang berfungsi sebagai pelengkap untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual proyek," sebut Martin.

Hotel dengan brand global ternama yang berlokasi dekat pusat kegiatan bisnis atau rekreasi masih akan bermunculan. Seiring dengan tren mixed-use development yang meningkat, hotel-hotel baru diperkirakan akan bermunculan di simpul-simpul transportasi strategis seperti Dukuh Atas, Kawasan Halim dan Soekarno-Hatta, Blok M, dan kawasan TOD lainnya.

Dengan lonjakan pasokan hotel baru di segmen upper-upscale dan luxury, terjadi fenomena "flight to quality" di mana hotel-hotel baru memiliki keunggulan kompetitif dibanding hotel lama yang belum direvitalisasi.

"Di masa yang akan datang, hotel bintang 5 di Jakarta diprediksi akan terus melakukan revitalisasi untuk menjaga daya saing. Seperti beberapa mal setelah renovasi juga langsung ramai kan seperti Lippo Mall Nusantara," sebut Martin.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Orang Check-in Hotel Minim Saat Ramadan, Hotel di Jakarta Sepi Lengang

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |