REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya seorang diplomat berinisial ADP (39 tahun) di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.
Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi mengatakan, kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Menurut dia, kasus itu sepenuhnya akan ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya.
"Untuk saat ini perkara penemuan jenazah di indekos Gondangdia ditangani oleh Ditkrimum Polda Metro Jaya," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (10/7/2025).
Diketahui, korban yang merupakan pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) ditemukan tewas di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Jasad korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Saat ditemukan, kepala korban tertutup atau terikat lakban, sementara tubuhnya tertutup selimut di atas kasur kamar nomor 105.
Polisi telah mulai melakukan olah TKP sejak Selasa, setelah korban ditemukan meninggal dunia. Olah TKP kembali dilakukan dengan melibatkan Pusat Identifikasi Mabes Polri pada Rabu (9/7/2025).
Sebelumnya, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasatrekrim) Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Sigit Karyono mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP sejak laporan itu diterima. Selain itu, polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada lima orang saksi terkait peristiwa tersebut.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi ya," kata dia di TKP, Rabu.
Ia menyebutkan, lima orang saksi yang telah diperiksa itu antara lain penjaga indekos, rekan penjaga, istri korban, dan tetangga indekos korban. Keterangan para saksi itu nantinya akan dibandingkan dengan alat bukti lainnya untuk memastikan penyebab kematian korban.
Sigit menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Dalam waktu dekat, polisi juga akan melibatkan ahli dalam penyelidikan.
"Sementara prosesnya masih dalam proses penyelidikan. Masih banyak pemeriksaan yang akan kami lakukan, pemeriksaan ahli maupun pemeriksaan terhadap ahli forensik dan CCTV," kata dia.
Ketika ditanya mengenai penyebab kematian korban, Sigit masih belum mau menyimpulkannya. Ia mengatakan, polisi akan memeriksa latar bekalang korban, termasuk riwayat kesehatan korban.
"Jadi inilah yang sebenarnya kami lakukan ya. Kami akan lihat hasil otopsi, kemudian kami akan lihat juga medical record beliau korban, kemudian kami akan cek juga ahli forensik terkait ke beliau itu di dalam sendiri," ujar dia.