Kebakaran Dahsyat Apartemen Hong Kong, 250 Orang Masih Hilang

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemadam kebakaran masih menyisir gedung-gedung apartemen yang hangus untuk mencari 250 orang yang hilang dalam insiden kebakaran di kompleks hunian Wang Fuk Court, Hong Kong, pada Kamis (27/11).

Hingga kini sebanyak 55 orang meninggal dunia dalam kebakaran tersebut, di mana dua di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI). 

Pemimpin Hong Kong, John Lee, sebelumnya mengatakan pada dini hari Kamis bahwa sebanyak 279 orang belum bisa dihubungi. Sementara itu juru bicara pemerintah Hong Kong mengatakan ada 61 korban yang dirawat, dengan 15 dalam kondisi kritis, 27 kondisi serius, dan 19 orang stabil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu seorang petugas pemadam kebakaran berusia 37 tahun juga mengalami luka bakar di wajah setelah hilang kontak selama sekitar 30.

Hingga kini sebanyak 900 orang mengungsi ke tempat penampungan sementara pada malam hari.

Lebih dari sehari setelah api muncul di kompleks delapan blok berisi 2.000 unit, api masih terlihat dari beberapa jendela ketika petugas menyemprot air ke bangunan yang gosong.

"Api menyebar cepat. Saya melihat satu selang dipakai untuk beberapa gedung dan itu terlalu lambat," ujar salah satu warga Wang Fuk Court di distrik Tai Po, Suen, seperti dikutip AFP.

Ia juga menyebut warga di apartemen tidak mendengar alarm kebakaran dan harus mengetuk pintu satu per satu untuk memperingatkan tetangga lainnya.

"Menekan bel, mengetuk pintu, kasih tau tetangga agar keluar, seperti itu situasinya," ujar Suen.

Saat peristiwa itu terjadi, salah satu warga yang mengungsi, Wong Sik-kam mengatakan putranya merupakan petugas pemadam di lokasi kebakaran.

"Anak saya menelpon soal kebakaran... Saya kira hanya kebakaran kecil seperti di dapur yang cepat padam. Tak disangka menjadi separah ini," ujarnya.

Bagian perancah bambu yang terbakar runtuh dan api masih terlihat menyembur dari beberapa unit, memantulkan cahaya oranye di langit malam.

"Kondisi di lokasi sangat panas dan ada beberapa lantai yang tidak bisa kami datangi meski ada permintaan bantuan, tetapi kami akan terus berusaha," ujar Derek Armstrong Chan.

Ia menambahkan angin dan serpihan membantu penyebaran api, namun penyebab pasti belum diketahui.

Kini, api di empat blok gedung-gedung sudah padam sepenuhnya dan kebakaran di tiga blok lain sudah terkendali, sementara satu gedung tidak terkena dampak.

Otoritas setempat mulai menyelidiki penyebab kebakaran dan keberadaan perancah serta jaringan plastik yang membungkus bangunan terkait pekerjaan renovasi.

Badan anti-korupsi Hong Kong juga mengatakan membuka penyelidikan pekerjaan renovasi itu, setelah polisi sebelumnya menahan tiga pria dari perusahaan konstruksi yang diduga meninggalkan kemasan busa di lokasi.

Peristiwa kebakaran hebat itu juga menarik perhatian Presiden China Xi Jinping dan dia menyampaikan belasungkawa kepada para korban, termasuk petugas yang gugur.

(rnp/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |