Kenapa Rusia Lolos dari Kenaikan Tarif Impor Gila-gilaan Trump?

1 week ago 10

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan kenaikan tarif impor barang-barang dari hampir semua negara di dunia.

Trump 'mencekik' tarif impor dari negara kuat seperti China hingga negara-negara kecil di Asia-Pasifik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepulauan kecil di dekat Antartika yang hanya dihuni populasi penguin seperti Heard Island dan McDonald Islands bahkan ikut masuk dalam daftar kenaikan tarif impor Trump.

Ia juga menerapkan kenaikan tarif impor tersebut ke sejumlah negara sekutunya seperti Kanada hingga negara-negara Uni Eropa.

Namun, Rusia yang notabene merupakan sekutu kuat China malah dikecualikan dari kenaikan tarif impor gila-gilaan Trump.

Kenapa Rusia bisa lolos dari perintah eksekutif Trump yang menaikkan tarif impor ke hampir semua negara?

Pemerintah AS kemudian mengungkapkan pertimbangan tidak menerapkan kenaikan tarif dasar impor barang-barang dari Rusia.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan bahwa Rusia dikecualikan dari daftar kenaikan tarif dasar impor karena negara itu masih di bawah sanksi berat AS setelah melancarkan invasi ke Ukraina sejak 2022.

Bessent mengatakan sejumlah negara yang tak masuk dalam daftar kenaikan tarif merupakan negara-negara yang masih dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS seperti Belarusia, Kuba, dan Korea Utara,

Meski demikian, Kantor Perdagangan AS mengindikasikan bahwa Washington masih melakukan aktivitas perdagangan dengan Moskow, meski angkanya tidak cukup signifikan, dikutip dari the Independent.

Tahun lalu angka perdagangan AS dengan Rusia mencapai US3,5 miliar atau setara (Rp58,7 triliun).

Mayoritas barang impor AS dari Rusia berupa bahan-bahan kimia radioaktif, pupuk berbahan nitrogen, dan platinum. Rusia merupakan pengekspor pupuk terbesar kedua ke AS.

Meski dinilai tak signifikan, angka perdagangan tersebut masih lebih tinggi ketimbang nilai perdagangan AS dengan Fiji, Paraguay, atau Albania yang masuk dalam daftar kenaikan tarif impor.

Trump kemungkinan pula mengecualikan Rusia dari daftar kenaikan tarif dasar impor karena upaya AS untuk menyetop invasi Moskow ke Ukraina.

The Independent melaporkan bahwa Rusia memang sempat meminta AS mencabut sanksi atas negara itu di tengah perundingan gencatan senjata dengan Ukraina yang kembali dilakukan.

Meski demikian, Trump baru-baru ini mengancam menaikkan tarif impor kepada para pembeli minyak Rusia di AS apabila Presiden Rusia Vladimir Putin gagal memenuhi kesepakatan gencatan senjata.

"Apabila Rusia dan saya tidak berhasil membuat kesepakatan untuk menyetop pertumpahan darah di Ukraina dan saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, mungkin juga tidak. Tetapi jika itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang datang dari Rusia," tutur Trump saat wawancara eksklusif dengan NBC.

"Itu artinya jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak bisa berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada 25 persen tarif untuk semua minyak, 25 hingga 50 poin tarif untuk semua minyak," Trump menambahkan.

(bac)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |