Seorang Siswa Korban Keracunan Massal Usai Mengkonsumsi Menu MBG Baru Menjalani Perawatan di Gor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Ada cerita di balik peristiwa keracunan massal usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Salah satunya dari para sopir ambulans yang berjibaku mengantar pasien ke tempat fasilitas kesehatan.
Cerita itu di antaranya dibagikan Miftahul Rifki (35), seorang sopir ambulans dari Desa Cijenuk, Kecamatan Cililin, KBB. Tenaganya sudah dikerahkan sejak kasus keracunan klaster Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Cipongkor mencuat pada Senin (23/9/2025).
"Dari hari Senin udah mulai antar pasien dari sekolah ke Puskesmas Cipongkor terus ke RSUD Cililin. Terus kemarin jemput juga dari RSUD Cililin," tutur Rifki di Posko Puskesmas Cipongkor, Rabu (24/9/2025).
Dua hari kalu, ia harus bolak balik sebanyak 6 kali dari sekolah ke Posko Puskesmas Cipongkor lalu 4 kali ke RSUD Cililin yang memakan waktu sekitar 45 menit dengan jarak tempuh. Aksi kemanusiaan yang dilakukan Miftah bersama rekan-rekannya di kasus keracunan massal ini ternyata berlanjut.
Sebab pada Rabu (24/9/2025) peristiwa keracunan massal usai mengkonsumsi MBG terulang lagi dari klaster SPPG Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari, Kecamatan Cipongkor. Penanganan awal dilakukan di Posko Puskesmas dan Kecamatan Cipongkor serta Puskesmas Citalem. "Kalau yang hari ini 6 dari sekolah ke Puskesmas dan 4 kali ke RSUD Cililin," ucap dia.
Miftah dan rekan-rekannya tidak menunjukan rasa lelahnya mengangkut korban meracunan massal yang menyasar pelajar. Malah sebaliknya, sopir ambulans tetap menunjukan wajah ceria meski harus bolak-balik dari Posko Puskesmas dan Kantor Kecamatan Cipongkor ke RSUD Cililin. Menurutnya, ada sekitar 50 ambulans yang diterjunkan untuk membawa korban keracunan massal ini.
Baginya, kasus keracunan massal ini tentunya menjadi pengalaman yang begitu berharga. Sebab, selama 5 tahun menjadi sopir ambulans, baru kali ini mengalami peristiwa yang begitu menegangkan mencekam. Ambulans silih berganti membawa korban keracunan.