Presiden Donald Trump berbicara dalam acara pengumuman tarif baru di Rose Garden Gedung Putih, Rabu, 2 April 2025, di Washington. (
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan hari Selasa bahwa ia telah memiliki kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia. Ini ia sampaikan hanya seminggu setelah mengancam akan mengenakan tarif 32 persen untuk barang ekspor dari Tanah Air ke AS.
"Mereka akan membayar 19 persen dan kita tidak akan membayar apa-apa. Saya pikir ini adalah kesepakatan yang bagus untuk kedua belah pihak," kata Trump kepada para wartawan di halaman Gedung Putih. “Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat [Prabowo Subianto] - sangat populer, sangat kuat, cerdas - dan kami membuat kesepakatan.”
Trump mengatakan "mereka memberi kita akses ke Indonesia, yang belum pernah kita miliki. Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatan ini."
Presiden Trump juga mengatakan bahwa Indonesia “memiliki beberapa produk yang hebat... salah satunya, seperti yang Anda ketahui, mereka terkenal dengan tembaga berkualitas tinggi, yang akan kami gunakan.”
Indonesia adalah pengekspor bijih tembaga terbesar ketiga di dunia dan merupakan produsen utama kabel berinsulasi.
Apakah hanya tembaga yang diincar AS? laporan media Singapura The Strait Times beberapa hari lalu menyatakan bahwa Indonesia mencoba mencapai kesepakatan dengan menawarkan eksplorasi mineral jarang.
Tawaran itu dibawa rombongan Indonesia yang melanjutkan negosiasi beberapa jam setelah keluarnya surat ancaman tarif 32 persen yang dikeluarkan oleh Trump pada 7 Juli.
The Strait Times mengutip pejabat pemerintah yang mengetahui negosiasi ini bahwa Jakarta berencana untuk menggantungkan cadangan elemen tanah jarangnya yang kaya dan belum dikembangkan sebagai alat tawar-menawar untuk mengurangi tingkat tarif karena tenggat waktu Agustus semakin dekat.
"Dua puluh hari bukanlah waktu yang lama, tetapi kami memiliki dua hal yang sangat diinginkan oleh AS. Salah satunya adalah tanah jarang," kata pejabat anonim yang dikutip the Strait Times.
Ia menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai aspek kedua yang ingin dimanfaatkan oleh Indonesia. Pejabat tersebut menambahkan bahwa yang dilayangkan kala itu adalah proposal resmi ketiga Indonesia kepada AS.
Tim negosiasi Indonesia telah mengirimkan sebuah surat komprehensif pada minggu kedua bulan April untuk memulai negosiasi, setelah pidato tarif Hari Kemerdekaan Trump pada tanggal 2 April.
Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang berisi daftar yang dapat dilakukan Indonesia untuk menyeimbangkan perdagangan dan apa yang dapat dilakukan AS sebagai gantinya.