Ketegangan Nuklir Memanas, Rusia Peringatkan AS akan Kalah dalam Lomba Senjata

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan peninjauan ulang kelayakan persiapan uji coba nuklir sebagai respons terhadap langkah-langkah yang diambil Amerika Serikat.

Menurut Wakil Direktur Riset di Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Rusia, Dmitry Suslov, AS berusaha menekan Rusia dan merespons pengujian sistem strategis terbaru Rusia, seperti Burevestnik dan Poseidon, dengan menguji rudal balistik antarbenua Minuteman-3 serta mengisyaratkan rencana uji coba senjata nuklir.

Keunggulan paling revolusioner dari Burevestnik adalah sumber tenaganya. Berbeda dengan rudal konvensional yang menggunakan bahan bakar kimia, Burevestnik ditenagai oleh reaktor nuklir mini . Teknologi ini memberikan energi dengan kepadatan jutaan kali lebih tinggi daripada bahan bakar kimia, sehingga memungkinkan rudal memiliki jangkauan tempur yang nyaris tak terbatas, bahkan disebut-sebut mampu mengelilingi Bumi, dan mampu terbang berhari-hari lamanya.

Kombinasi jangkauan tak terbatas dan kemampuan terbang pada ketinggian rendah ini membuatnya sangat sulit dilacak oleh sistem radar pertahanan . Selain itu, sistem propulsi nuklir memungkinkan rudal untuk bermanuver secara tidak terduga di sepanjang penerbangannya, sehingga hampir mustahil bagi sistem pertahanan rudal musuh yang ada saat ini untuk memprediksi lintasannya dan melakukan pencegatan yang efektif

Keunggulan teknis Burevestnik ini menjadi strategis dan signifikan. Seorang mantan perwira intelijen AS, Scott Ritter, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang mampu menghadang serangan Burevestnik. Untuk bisa mempertahankan diri dari ancaman ini, AS harus membangun sistem pertahanan yang sama sekali baru yang mampu melindungi wilayahnya 360 derajat, sebuah usaha yang dinilai sangat mahal dan sulit direalisasikan .

Kemampuannya untuk menempuh jarak ribuan kilometer dan menyerang dari arah yang tak terduga, seperti melalui rute kutub atau jalur non-tradisional lain, secara fundamental mengancam fondasi sistem pertahanan seperti Golden Dome AS dan mengganggu stabilitas strategis global . Pada intinya, Burevestnik bukan hanya sekadar senjata baru, melainkan sebuah sistem pemukul yang dirancang untuk menjamin deterensi absolut dengan ancaman pembalasan yang tak terhindarkan

Sementara itu, Kendaraan nirawak bawah air Poseidon, atau yang sering dijuluki "torpedo super" atau "drone kiamat" oleh media Barat, adalah salah satu senjata strategis terbaru Rusia yang paling mengancam.

Senjata otonom ini didukung oleh tenaga nuklir, memungkinkannya bergerak melintasi lautan dengan jangkauan antarbenua dan daya tahan operasional yang hampir tidak terbatas. Poseidon dirancang untuk beroperasi pada kedalaman ekstrem dan kecepatan tinggi, membuatnya sangat sulit dilacak dan dicegat oleh sistem pertahanan anti-kapal selam NATO saat ini.

Pengembangan Poseidon mencerminkan upaya Rusia untuk menciptakan sistem asimetris yang menembus pertahanan rudal AS dan NATO. Meskipun status operasional penuhnya masih dirahasiakan dan menjadi bahan spekulasi, keberadaan dan kemampuan yang diklaim dari Poseidon telah mengubah dinamika keamanan maritim dan meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas strategis global. Senjata ini menunjukkan kemampuan teknologi Rusia yang maju dalam peperangan bawah air dan menjadi faktor penting dalam postur militer Moskow saat ini.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |