Kontribusi Gag Nikel ke Antam (ANTM) di Bawah 10%

20 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) buka suara soal polemik tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Kegiatan tambang ini dilakukan oleh beberapa perusahaan, salah satunya adalah anak usaha Antam, PT Gag Nikel (PT GAG).

Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menegaskan, operasional PT GAG kini menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah. Ia menekankan bahwa perseroan mengutamakan kepentingan masyarakat serta negara.

"Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT GAG, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki. Nah setelah itu nanti pemerintah tinggal memberikan arahan bagaimana kita melakukan operasional dengan cara yang baik disana gitu," ungkap Achmad usai Konferensi Pers RUPST, di Jakarta, Kamis, (12/6/2025).

Emiten pertambangan pelat merah ini pun menegaskan tidak ada dampak terhadap kinerja perusahaan akibat polemik tersebut. Pasalnya, kontribusi pendapatan dari segmen nikel di total pendapatan ANTM dinilai tidak signifikan. Ardianto menyebut pendapatan utama perseroan masih didominasi oleh penjualan emas.

"Ya revenue Antam kan hampir 70% kan dari emas ya, jadi bijih nikel itu emang masih kecil lah di bawah 10%," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dari lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya, ada empat IUP yang dicabut.

Empat perusahaan tambang nikel yang izin tambangnya dicabut tersebut antara lain PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham.

Sementara itu satu IUP yaitu PT GAG Nikel di Pulau Gag tak dicabut oleh pemerintah alias tetap diizinkan beroperasi.

Pemerintah menyampaikan beberapa pertimbangan IUP Pulau Gag masih diizinkan beroperasi. Selain sesuai AMDAL, Bahlil mengungkapkan saat berkunjung ke PT GAG Nikel, warga di sana meminta operasi.

Selain itu, Pulau Gag beroperasi dasarnya kontrak karya yang izinnya sudah ada sejak 1972, jauh sebelum adanya penetapan kawasan geopark Raja Ampat.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Peluang Cuan Bisnis Emas di 2025

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |