KPI Targetkan Produksi B40 135.138 KL per Bulan dari Kilang Plaju dan Kasim

15 hours ago 2

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:06 WIB

loading...

KPI Targetkan Produksi...

Kilang Pertamina Internasional (KPI) siap memproduksi biosolar dengan campuran BBN berbasis sawit untuk mendukung program B40 yang dimulai 1 Januari 2025. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Kilang Pertamina Internasional ( KPI ) menegaskan kesiapan dalam mendukung program pemerintah terkait penerapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 mulai 1 Januari 2025. KPIsementara akan memproduksi B40 di Kilang Plaju Sumatera Selatan dan Kilang Kasim Papua Barat Daya.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman menyebutkan,sarana dan fasilitas dikedua kilang tersebut mendukung dijalankannya mandatori produksi B40. Kesiapan kilang dalam memproduksi B40 merupakan bentuk komitmen KPI untuk penyediaan energi yang lebih baik dari aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek sosial dan juga aspek keberlanjutan.

Baca Juga

Mandatori B40 Mulai Berlaku 1 Januari 2025, Hemat Devisa Rp25 Triliun

"Produksi Biosolar B40 ini tentunya juga akan menjadi kontribusi KPI dalam pencapaian Net Zero Emision di tahun 2060 atau lebih cepat, mendukung Sustainable Development Goals dalam menjamin akses energi yang terjangkau serta pada penerapan ESG,” ujar Taufik dalam keterangan pers, Selasa (14/1/2025).

KPI menjalankan mandatori pemerintah untuk program B40 sebagai bahan bakar nabati (BBN) guna mendukung swasembada energi. Implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit sebesar 40%.

Baca Juga

Mengapa Kolonialisme Sampah Jadi Bumerang? Thailand Sudah Melawan!

B40 merupakan campuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit, yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME). FAME 40%, dan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar 60%.Produksi B40 dari Kilang Plaju ditargetkan sebesar 119.240 kilo liter (KL) per bulan, sementara untuk Kilang Kasim sebanyak 15.898 KL per bulan. Per hari ini, kata Taufik, KPI melaksanakan penyaluran perdana BBM biosolar B40 produksi dari Kilang Plaju di Sumatera Selatan sebanyak 5.000 KL dan Kilang Kasim di Papua Barat Daya sebanyak 4.600 KL.

Produksi Biosolar diimplementasikan sejak program implementasi biosolar B20 pada Januari 2019 lalu, yang terus ditingkatkan komposisinya secara bertahap menjadi B30 pada 2019, dan meningkat lagi menjadi B35 pada 2023, hingga saat ini menjadi B40 pada awal 2025. Pemerintah bahkan berencana menaikkan komposisi biosolar menjadi 50% pada 2026.

(fjo)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Bahaya AI Menggerus...

36 menit yang lalu

5 Negara Eropa yang...

1 jam yang lalu

Gunakan Teknologi AI,...

3 jam yang lalu

Minuman Berpemanis Bakal...

3 jam yang lalu

Harga Emas Antam Turun...

4 jam yang lalu

Siapa Pengusaha di Balik...

5 jam yang lalu

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |