Kulineran di Hijriah Food Festival, Es Krim Turki Jadi Hiburan Anak-Anak

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Gelak tawa anak-anak pecah di kawasan Masjid At-Thohir, Depok, Sabtu (28/6/2025) sore. Bukan karena permainan atau panggung boneka, melainkan karena aksi jenaka penjual es krim Turki yang lihai mempermainkan cone es krim sebelum akhirnya benar-benar diberikan ke tangan pembeli cilik.

Suasana ramai ini menjadi bagian dari kemeriahan Republika Hijriah Food Festival 2025 yang digelar sejak Jumat (27/6/2025) hingga Ahad (29/6/2025) besok. Festival ini tak sekadar menghadirkan ragam kuliner halal dari berbagai negara, tetapi juga membawa nuansa tahun baru Islam 1447 Hijriah dengan balutan budaya, edukasi, dan hiburan untuk keluarga.

Sore itu, ratusan warga Depok dan sekitarnya tampak antusias berkeliling dari satu stan ke stan lain. Mereka mencicipi aneka sajian, mulai dari kebab Timur Tengah, nasi kebuli, hingga camilan khas Tiongkok seperti cakwe lezat.

Salah satu yang paling menyedot perhatian adalah stan Zahra Turkish Ice Cream. Anak-anak tampak sabar, meski gemas, menunggu giliran. Penjual es krim dengan cekatan memutar, menarik, lalu pura-pura memberikan cone es krim ke tangan mungil yang sudah tak sabar. Namun, dalam sekejap, cone itu berpindah tangan lagi. Tawa pun pecah.

Seorang ibu asal Cikarang yang sengaja datang bersama anaknya, Lili (43 tahun) mengaku sengaja memilih Hijriah Food Festival sebagai destinasi akhir pekan.

“Anak saya suka banget sama es krimnya. Sebenarnya kemarin mau ke sini, tapi baru sempat hari ini. Kita dari pagi jam 10 udah sampai. Tadi sempat belum dapat es krim, eh sekarang anak nagih minta beliin,” ujar Lili saat berbincang dengan Republika.co.id di lokasi, Sabtu (28/6/2025). 

Dia mengaku selalu datang setiap ada acara besar di Masjid At-Thohir.  Dia pun berharap acara seperti ini bisa lebih sering digelar dengan promosi yang lebih luas. 

“Kalau promosinya lebih masif, pasti lebih ramai lagi. Tadi saja ketemu juga banyak yang dari luar Depok,” ucap Lili.

Marketing Executive Zahra Turkish Ice Cream, Fahrillah Roji (42 tahun) menjelaskan, es krim Turki bukan sekadar soal rasa, tapi juga tentang hiburan.

“Kalau es krim biasa kan cuma jualan aja. Tapi kami jual juga entertain-nya, khususnya untuk anak-anak. Tujuannya bikin mereka happy,” kata Fahril.

Fahril menceritakan, Zahra Turkish Ice Cream berdiri sejak 2010 oleh orang Turki asli. Sebelum pandemi, bisnis ini punya sekitar 35 outlet di berbagai mal. Namun setelah pandemi, konsepnya beralih ke event-event komunitas dan festival seperti ini.

“Kalau bisa event kayak gini rutin tiap tahun, tiap Muharram. Adrenalinnya bagus, dan anak-anak sudah familiar sama es krim Turki ini,” katanya sambil sesekali melayani pembeli yang datang.

Selain es krim Turki, keramaian juga terlihat di stan Cakwe Lezat Khas Tiongkok. Sejumlah anak muda rela mengantre demi mendapatkan cakwe hangat seharga Rp 5.000 per batang.

“Cari-cari Cakwe Tiongkok. Katanya rame banget, jadi penasaran,” kata salah satu pengunjung muda, Veli.

Kawasan kuliner ini memang seperti pasar mini internasional. Ada aroma kebab yang menggoda dari Baba Rafi, harum nasi kebuli dari Kebuli Condet, hingga wangi gurih dari Almaz Fried Chicken. 

Bagi yang ingin mencicipi sajian Nusantara, tersedia juga pecel, pisang goreng, mie soto, dan berbagai jajanan tradisional lainnya.

Tak hanya soal makanan, Hijriah Food Festival juga menjadi tempat berkumpul lintas generasi. Aminah (70 tahun), warga Depok, tampak asyik menemani tiga cucunya berkeliling festival.

“Udah makan pisang goreng, tadi juga lihat anak-anak main. Ini cuma buat senang-senang sama cucu,” ujarnya. 

Sore itu, pengunjung mulai bergerak ke area panggung utama. Malam nanti, tausiyah dari Ustadzah Qotrunnada Syathiry menjadi puncak acara yang dinanti, sekaligus akan menutup manis kebersamaan dalam perayaan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |