8000hoki List Platform server Slot Maxwin Japan Terbaik Pasti Lancar Win Terus
hoki kilat online Daftar situs Slot Gacor Vietnam Terpercaya Pasti Lancar Win Setiap Hari
1000hoki Data Demo web Slots Gacor Vietnam Terpercaya Mudah Lancar Menang Non Stop
5000hoki.com Data Daftar server Slot Gacor Singapore Terkini Sering Win Full Online
7000 Hoki Online Agen web Slots Gacor Malaysia Terbaru Sering Scatter Full Non Stop
9000 Hoki Online Data ID web Slot Maxwin Thailand Terbaru Gampang Lancar Jackpot Full Online
Agen game Slot Maxwin Japan Terpercaya Sering Jackpot Online
Idagent138 login Id Slot Game Online
Luckygaming138 login Id Slot Game Terbaik
Adugaming Daftar Id Slot Terpercaya
kiss69 login Akun Slot Terbaik
Agent188 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya
Moto128 login Slot Online
Betplay138 login Id Slot Game Terbaik
Letsbet77 login Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Portbet88 Akun Slot Terbaik
Jfgaming168 Slot Gacor Online
MasterGaming138 Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adagaming168 login Id Slot Anti Rungkat Terpercaya
Kingbet189 Id Slot Maxwin Online
Summer138 login Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Evorabid77 Daftar Id Slot Game Online
bancibet Daftar Id Slot Maxwin Online
adagaming168 Akun Slot Game Online
nilaijual Id Slot Game
sukahoki login Slot Anti Rungkad Online
hokiforex Akun Slot Maxwin
valasindo Daftar Id Slot Online
sukasukaan login Id Slot Anti Rungkat
1000hoki login Akun Slot Anti Rungkad Online
2000hoki Daftar Slot Game Online
4000hoki login Id Slot Anti Rungkat
5000hoki login Slot Online
6000hoki Id Slot Game
7000hoki login Slot Maxwin Online
8000hoki Slot Anti Rungkat
800hoki Daftar Slot Gacor Online
9000hoki Slot Game
hokikilat Slot Anti Rungkat Online
mbsseo Akun Slot Game
ciptateknologi Akun Slot
techsphere Slot Maxwin
launchsmart login Akun Slot Maxwin
nextskillhub login Id Slot Gacor Online
kelasngoding Daftar Slot Maxwin Online
orvra login Akun Slot Anti Rungkat Online
levra Slot Game
nivra login Id Slot Anti Rungkad
finora Daftar Akun Slot Game Online
zeltra Akun Slot Game
mbspsg login Id Slot Anti Rungkad
Jakarta, CNN Indonesia --
Bagi Anda yang mencari inspirasi khutbah Jumat jelang Idul Adha, berikut contoh teksnya yang bisa dijadikan panduan.
Syiar khutbah Jumat jelang Idul Adha adalah waktu penting untuk memahami lebih dalam arti pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan. Khutbah ini mengajak kita merenungkan kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, khutbah juga mengingatkan kita untuk menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih dan pasrah kepada Allah. Bukan hanya soal ibadah kurban, tapi juga pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, pekerjaan, maupun dalam hubungan sesama.
Pesan-pesan ini bertujuan agar Idul Adha bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan peristiwa yang menguatkan iman.
Bagi khatib yang membutuhkan inspirasi khutbah Jumat jelang Idul Adha, berikut beberapa contoh yang dilansir dari NU Online.
Teks khutbah Jumat jelang Idul Adha 1
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الْقَهَّارِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَلَى نِعَمٍ تَتَوَالَى كَالْأَمْطَارِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى مُتَرَادِفِ فَضْلِهِ الْمِدْرَارِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِيْ قَائِلَهَا مِنَ النَّارِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُخْتَارُ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلَ مَنْ حَجَّ وَاعْتَمَرَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الأَبْرَارِ أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian. Sehingga kita masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah Selaku khotib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga selalu dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah Beberapa hari lagi, kita akan kehadiran hari yang mulia, yaitu Hari Raya Idul Adha. Bukan sekadar perayaan, Hari Raya Idul Adha juga menjadi momentum bagi setiap Muslim yang mampu untuk berbagi pada sesama melalui hewan kurban yang disembelih.
Selain berbagi, makna Idul Adha juga mengajarkan setiap umat Islam untuk bisa memberi pengorbanan secara ikhlas atas segala sesuatu yang dilakukan dan dicintai.
Begitu spesialnya Idul Adha, kita sebagai umat Islam sangat penting untuk memberikan apresiasi dan memuliakan Idul Adha. Beberapa amalan yang baik dilaksanakan dalam rangka menyambut dan memuliakan Idul Adha:
Pertama, memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil Takbir, tahmid, dan tahlil merupakan kalimat thayyibah yang baik dikumandangkan dalam rangka menyambut kehadiran hari raya, baik Idul Adha maupun Idul Fitri.
Kalimat tersebut dikumandangkan sebagai bentuk kegembiraan dan terima kasih kita kepada Allah atas kehadiran Hari Raya Idul Adha. Tak hanya menjelang 10 Dzulhijjah saja, akan tetapi sunnah dikumandangkan hingga 13 Dzulhijjah.
Dari Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
"Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini.
Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid." (HR Ahmad No 6154)
Kedua, berpuasa sunnah Tarwiyah dan Arafah Puasa tersebut menjadi salah satu ibadah yang sebaiknya dilakukan tiap Muslim di Dzulhijjah.
Puasa Arafah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah. Sedangkan Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Puasa ini juga sangat di anjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
Ketiga, menunaikan haji dan umrah Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu atau dimampukan oleh Allah. Bagi Muslim yang mampu, haji menjadi amalan yang dilakukan pada Dzulhijjah.
Haji dan umrah juga merupakan panggilan bagi orang tertentu sehingga harus datang memenuhi panggilan Allah.
Haji hukumnya wajib dan dilaksanakan sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Keutamaan haji tercantum dalam hadits yang dijelaskan Nabi Muhammad:
سُئِلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ
''Rasulullah SAW ditanya, amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab, Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ada yang bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Jihad di jalan Allah. Ada yang bertanya kembali, Kemudian apa lagi?" Haji mabrur, jawab Rasulullah.'' (HR Bukhari)
Lalu ibadah umrah?
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
"Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.
Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR An Nasai)
Keempat, sebaiknya tidak makan sebelum Shalat Idul Adha Dalam rangka menyambut Idul Adha sampai sampai nabi tidak makan pagi duluan sehingga shalat dalam kondisi perut belum terisi.
Hal ini juga merupakan penghargaan kepada Idul Adha dan juga lantaran akan adanya daging sembelihan daging kurban setelah shalat id.
Dari 'Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat id pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat id baru beliau menyantap hasil kurbannya.'' (HR Ahmad 5: 352)
Kelima, melaksanakan Shalat Idul Adha Dalam Mazhab Imam Abu Hanifah rahimahullah dan riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah, diwajibkan kepada seluruh orang Islam untuk melaksanakan shalat id, dan orang yang meninggalkannya tanpa ada udzur, maka berdosa.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ .فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
''Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah." (QS Al-Kautsar/108: 1-2)
Sedangkan menurut Mazhab Syafi'I, Shalat Idul Adha bukan merupakan kewajiban, akan tetapi merupakan ibadah sunnah. Rasulullah bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى المُصَلَّى، فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ
''Rasûlulâh shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu berangkat pada hari 'Îdul Fitri dan Adha ke mushala. Beliau memulai dengan shalat.'' (HR Muttafaqun 'Alaihi)
Keenam, menyembelih hewan kurban Ibadah kurban merupakan ibadah sosial dari kaum muslimin di Dzulhijjah.
Kurban atau menyembelih hewan kurban sangat baik dilakukan tiap muslim yang mampu di Dzulhijjah sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Kurban merupakan ibadah yang sangat baik jika dilakukan dengan ikhlas yang sudah dicontohkan oleh keluarga Nabi Ibrahim.
Dan kurban adalah salah satu amalan yang dicintai Allah. Rasulullah bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا »
''Dari Aisyah, Rasulullah mengatakan, tidaklah pada hari nahr manusia beramal suatu amalan yang lebih dicintai Allah daripada mengalirkan darah dari hewan kurban. Ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, kuku, rambut hewan kurban tersebut. Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban." (HR Tirmidzi)
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa dipahami dan dapat melakukannya.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Teks khutbah Jumat jelang Idul Adha 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِذَبْحِ الْأُضْحِيَّةِ. وَبَلَغَنَا إِلَى هٰذَا الْيَوْمِ مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوْ رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ تُرْجَى مِنْهُ الشَّفَاعَةُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِي الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ، صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أَمَّا بَعْدُ
عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ : لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Ma'asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah
Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah swt atas segala nikmat yang telah dilimpahkan, termasuk nikmat umur panjang dan kesehatan. Berkat karunia-Nya, pada hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan salah satu kewajiban utama sebagai Muslim, yakni shalat Jumat secara berjamaah.
Selain itu, nikmat panjang umur juga kita rasakan ketika saat ini kita tengah bersiap memasuki bulan Dzulhijjah-bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan, di mana kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
Nikmat-nikmat ini sudah sepantasnya kita syukuri dengan sepenuh hati. Lebih dari itu, datangnya bulan Dzulhijjah harus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt.
Sebab, dalam bulan ini terdapat dua ibadah utama yang sangat mulia dan identik dengan Idul Adha, yaitu menyembelih hewan kurban dan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Kedua ibadah ini merupakan wujud konkret dari rasa syukur dan penghambaan kita kepada Allah.
Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah
Ibadah kurban dan haji tidak bisa dipisahkan dari Hari Raya Idul Adha. Keduanya bukan hanya membutuhkan niat atau kemauan, tetapi juga perjuangan.
Mengapa? karena kita semua tahu bahwa saat ingin melaksanakan ibadah haji dan kurban, kita harus mengeluarkan harta kita untuk melaksanakannya.
Diperlukan dana yang tidak sedikit untuk melakukan ibadah haji. Hal ini disebabkan oleh jauhnya jarak antara negeri kita dan Kota Suci Makkah.
Puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah harus dipersiapkan untuk dapat berhaji ke Tanah Suci. Selain itu, kita juga perlu menyiapkan dana untuk keluarga atau orang-orang yang kita tinggalkan selama menjalankan rukun Islam yang kelima ini.
Tentunya, hal ini bukanlah perkara mudah bagi setiap kita, karena tidak semua diberikan kemampuan finansial.
Oleh karena itu, ibadah haji memang hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu atau istitha'ah.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 97:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."
Selain ibadah haji, kita juga disyariatkan untuk mengorbankan sebagian harta yang kita miliki dengan menyembelih hewan qurban.
Ibadah ini juga membutuhkan keikhlasan dan keimanan, karena kita harus rela mengeluarkan harta kita untuk membeli hewan kurban yang dagingnya akan dibagikan kepada orang lain.
Bukan hewan sembarangan yang bisa menjadi hewan kurban. Kita dianjurkan untuk memilih hewan kurban yang terbaik dan telah memenuhi persayaratan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.
Jika tidak sesuai persyaratan, maka kurban kita bisa jadi tidak sah. Rasulullah bersabda:
أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى
Artinya: "Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, pertama yang matanya jelas-jelas buta, kedua yang fisiknya jelas-jelas dalam keadaan sakit, ketiga yang kakinya jelas-jelas pincang, dan keempat yang badannya kurus lagi tak berlemak." ( HR At- Tirmidzi dan Abu Dawud).
Dengan syarat-syarat ini, maka jelas bisa dipahami bahwa kita harus merogoh kantong saku lebih dalam untuk menyiapkan uang dan benar-benar menguatkan tekad dan keimanan untuk membeli hewan kurban ini.
Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah
Kedua ibadah yang hadir pada momentum Hari Raya Idul Adha ini benar-benar menguji keimanan dan menunjukkan seberapa besar rasa syukur kita atas nikmat yang telah Allah berikan. Pengorbanan harta dan materi dalam ibadah haji dan kurban sejatinya adalah wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah, yang harus kita gunakan sebaik-baiknya, salah satunya untuk beribadah kepada-Nya.
Karena itu, Idul Adha merupakan momen yang sangat tepat untuk memperkuat keimanan dan mewujudkan rasa syukur kita kepada Allah swt. Ibadah kurban dan haji dengan biaya yang tidak sedikit ini harus memberikan kesadaran pada kita bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah, yang wajib kita syukuri dan manfaatkan di jalan yang diridhai-Nya.
Insya Allah, dengan rasa syukur ini, nikmat yang kita miliki akan terus ditambah sebagaimana janji Allah dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."
Ma'asyiral Muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Hubungan antara ibadah kurban dengan rasa syukur atas nikmat Allah swt juga termaktub dalam surat Al-Kautsar:
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ . اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Artinya: "(1) Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. (2) Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! (3) Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
Dalam kitab Tafsir Al-Misbah jilid XV dijelaskan, surat ini berisi perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat dan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Perintah ini adalah untuk beribadah dalam pengertian yang lebih luas, yakni menunjukkan rasa syukur dan ketaatan melalui berbagai bentuk ibadah.
Karena itu pada momentum kali ini, mari kita wujudkan rasa syukur dengan menguatkan komitmen untuk bisa beribadah kurban dan juga haji. Insyaallah kita termasuk golongan orang-orang yang beriman dan pandai bersyukur. Amin.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ، وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Itulah contoh teks khutbah Jumat jelang Idul Adha beserta doa dan dalilnya. Semoga bermanfaat!
(gas/fef)