Libur Natal, KAI Daop 4 Semarang Layani 465 Ribu Penumpang

2 hours ago 1

PT KAI Daop 4 Semarang mencatat pergerakan lebih dari 465 ribu penumpang selama periode libur Natal di wilayah tersebut. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT KAI Daop 4 Semarang mencatat pergerakan lebih dari 465 ribu penumpang selama periode libur Natal di wilayah tersebut. Perhitungan dilakukan pada rentang 18–26 Desember 2025.

Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Luqman Arif mengungkapkan, dari total 465.535 penumpang yang tercatat, sebanyak 231.307 penumpang merupakan keberangkatan, sementara 234.228 penumpang lainnya tercatat sebagai kedatangan.

Luqman mengatakan, keberangkatan dengan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada 24 Desember 2025, yakni sebanyak 32.156 penumpang. Sementara itu, kedatangan dengan volume penumpang tertinggi tercatat pada 25 Desember 2025 dengan jumlah 32.560 penumpang.

“Selain faktor keamanan dan kenyamanan, kemudahan akses dari dan menuju stasiun juga menjadi salah satu alasan utama tingginya minat masyarakat menggunakan kereta api,” ungkap Luqman dalam keterangannya, Ahad (28/12/2025).

Adapun rincian jumlah penumpang kereta api di Daop 4 Semarang per stasiun adalah sebagai berikut:

  1. Stasiun Semarang Tawang melayani keberangkatan 72.630 penumpang dan kedatangan 72.146 penumpang.

  2. Stasiun Semarang Poncol melayani keberangkatan 64.331 penumpang dan kedatangan 50.980 penumpang.

  3. Stasiun Tegal melayani keberangkatan 26.245 penumpang dan kedatangan 32.522 penumpang.

  4. Stasiun Pekalongan melayani keberangkatan 20.831 penumpang dan kedatangan 24.856 penumpang.

  5. Stasiun Pemalang melayani keberangkatan 9.613 penumpang dan kedatangan 12.495 penumpang.

Luqman memprediksi kepadatan volume penumpang masih akan berlangsung hingga akhir 2025. Ia memastikan tiket keberangkatan ke berbagai daerah dari Daop 4 Semarang masih tersedia.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan program diskon tiket kereta api yang masih berlangsung, yakni diskon 30 persen untuk kereta api kelas ekonomi komersial serta 25 persen untuk kelas eksekutif dan luxury.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |