FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
10 June 2025 10:08

Para demonstran menghadapi pasukan Garda Nasional California dan aparat penegak hukum di Los Angeles, AS, Senin (9/6/2025), saat aksi protes terhadap pemeriksaan imigrasi terus berlanjut. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan pengerahan 700 Marinir dan ribuan pasukan Garda Nasional tambahan ke kota tersebut. Kebijakan ini langsung memicu kritik keras dari Gubernur California Gavin Newsom, yang menyebut langkah itu sebagai tindakan "gila" dan "diktator". (REUTERS/Daniel Cole)

Trump sebelumnya telah memobilisasi 2.000 anggota Garda Nasional pada Sabtu, dan sekitar 300 di antaranya mulai bertugas melindungi gedung-gedung federal pada Minggu. (REUTERS/Leah Millis)

Namun pada Senin, di hari keempat protes yang diwarnai bentrokan dengan aparat, pemerintah federal mengumumkan pengerahan tambahan berupa 700 Marinir aktif dari Camp Pendleton serta ribuan Garda Nasional lainnya. (REUTERS/Leah Millis)

Menurut seorang pejabat senior pemerintahan, para Marinir akan ditugaskan untuk menjaga keselamatan gedung dan agen federal. Militer AS mengonfirmasi bahwa pasukan tersebut berasal dari batalion infanteri dan akan "berintegrasi dengan mulus" bersama Garda Nasional. Pengerahan Marinir aktif ke dalam wilayah sipil di AS dianggap langkah yang sangat tidak biasa dan kontroversial. (REUTERS/David Swanson)

Pentagon, melalui juru bicara Sean Parnell, menyatakan bahwa 2.000 Garda Nasional tambahan akan dipanggil untuk mendukung tugas ICE (Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai). Namun belum ada kejelasan apakah jumlah tersebut merupakan tambahan dari 2.000 personel awal, atau bagian dari pasukan yang sudah lebih dulu dikerahkan. (REUTERS/David Swanson)

Gubernur Newsom menuduh Trump sengaja memicu kekacauan dengan mengerahkan sekitar 4.000 tentara ke wilayah sipil tanpa koordinasi dengan pemerintah negara bagian. Dalam pernyataannya di media sosial X, Newsom mengatakan, "Trump mencoba memprovokasi kekacauan dengan mengirim 4.000 tentara ke tanah Amerika." Ketegangan politik pun kian meningkat di tengah krisis imigrasi yang belum mereda. (REUTERS/David Ryder)