Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang sejarawan konservatif, mantan petinju, dan mantan kepala lembaga kenegaraan, Karol Nawrocki, terpilih sebagai Presiden Polandia yang baru setelah meraih kemenangan tipis dalam pemilu nasional yang penuh ketegangan.
Dilansir Reuters, Senin (2/6/2025), dengan meraih 50,89% suara, Nawrocki mengalahkan lawannya dari kubu liberal, Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski, dalam sebuah pemungutan suara yang banyak dipandang sebagai penentu arah masa depan politik Polandia.
Pada putaran kedua pemilu, Nawrocki dan Trzaskowski memperebutkan suara dari pendukung kandidat sayap kanan Slawomir Mentzen, yang meraih 15% suara pada putaran pertama.
Nawrocki berupaya merangkul pemilih ini dengan menekankan dukungannya terhadap hak kepemilikan senjata, nilai-nilai keluarga tradisional dan Kristen, serta retorika kritis terhadap Ukraina - sebuah nada yang selaras dengan Mentzen.
Sebaliknya, Trzaskowski mencoba menarik simpati kelompok ini dengan janji deregulasi dan reformasi birokrasi.
Dalam kampanye yang mencolok, Nawrocki membangun citra "pria tangguh", sering mengunggah video dirinya tengah berlatih menembak dan bertinju. Pendekatan ini kontras dengan Trzaskowski yang menekankan kredensial pro-Eropanya.
Nawrocki bahkan bertemu langsung dengan mantan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih dan secara terbuka mendapat dukungan dari tokoh Partai Republik itu.
Berbeda dengan beberapa tokoh euroskeptik di Eropa Tengah seperti Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Nawrocki mendukung pengiriman bantuan militer ke Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Namun, ia menentang kemungkinan Ukraina menjadi anggota Uni Eropa atau NATO, sejalan dengan makin pudarnya dukungan publik Polandia terhadap pengungsi Ukraina.
"Saya percaya kita perlu membantu, tapi kita juga harus merawat warga negara kita terlebih dahulu," kata Nawrocki lewat media sosial pada April lalu, mengulang slogannya: "Polandia Nomor Satu".
Pernyataan ini dikritik banyak pihak karena dinilai membangkitkan ketegangan atas isu pengungsi Ukraina, di tengah menguatnya pengaruh kelompok sayap kanan yang menyoroti isu migrasi, keamanan, dan biaya hidup.
Nawrocki didukung oleh partai konservatif Hukum dan Keadilan (PiS), yang sebelumnya mendorong percepatan keanggotaan Ukraina ke NATO dan UE hingga akhir 2023.
Ia diperkirakan akan melanjutkan garis kebijakan Presiden sebelumnya Andrzej Duda, terutama dalam penggunaan hak veto terhadap kebijakan pemerintah baru yang pro-Uni Eropa, termasuk upaya membatalkan reformasi peradilan kontroversial era PiS yang dikritik UE karena dianggap melemahkan independensi lembaga yudisial.
Selama kampanye, Nawrocki menghadapi sejumlah laporan media negatif, termasuk tudingan terkait perolehan apartemen dari seorang pensiunan dan keterlibatannya dalam tawuran massal yang melibatkan kelompok hooligan sepak bola. Ia mengakui keterlibatan dalam perkelahian tersebut, namun membantah bahwa itu adalah kegiatan kriminal.
"Semua aktivitas olahraga saya didasarkan pada kekuatan hati saya, kekuatan otot saya, dan tinju saya," ujarnya dalam sebuah debat ketika dimintai klarifikasi soal laporan itu. "Itu adalah kompetisi yang adil, apapun bentuknya."
Nawrocki adalah petinju amatir dan sempat memimpin Institute of National Remembrance (IPN)-lembaga resmi negara yang menangani arsip dan sejarah masa lalu rezim komunis.
Pendukungnya di kubu PiS menuduh pemerintah dan media liberal bekerja sama dengan dinas intelijen Polandia untuk menjatuhkannya secara politik. Pemerintah menolak keras tuduhan tersebut.
Adapun Nawrocki menggambarkan pemilu ini sebagai semacam referendum melawan pemerintah pusat yang menurutnya dikuasai oleh "elit metropolitan" yang tidak memahami keresahan rakyat biasa. Dalam kampanye di kota kecil Biala Podlaska, ia mengatakan, "Saya ini hanya orang biasa seperti kalian."
Istri Nawrocki, Marta, yang berprofesi sebagai pegawai negeri, serta ketiga anak mereka, juga tampil menonjol dalam berbagai kegiatan kampanye sebagai simbol nilai-nilai keluarga konservatif yang ia usung.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jembatan Rusia Meledak Jelang Perundingan Damai, 7 Orang Tewas
Next Article Video: Demi Ukraina Masuk NATO, Zelenskyy Siap Mundur