RI Siapkan Produksi Kedelai Lokal hingga 10 Ribu Ton

1 day ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tengah menyiapkan langkah percepatan produksi kedelai dan gandum dalam negeri sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan impor.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan benih kedelai disiapkan dengan target produksi hingga 10 ribu ton, sementara uji coba gandum ditargetkan menghasilkan produktivitas 8 hingga 10 ton per hektare (ha).

"Sementara ini gandum dengan kedelai, mudah-mudahan doa ya, kami sudah mengumpulkan ahli-ahli dari perguruan tinggi bersama mendiktisaintek. Kami sudah diskusi, kami sudah undang para ahli dari perguruan tinggi, ahli kedelai, ahli gandum, ayo tunjukkan produksi terbaik. Kedelai kami minta, kalau bisa, minimal 3 ton. Kalau sudah ada, bisa seribu, 2 ribu, tapi langsung 10 ribu," ujar Amran saat ditemui di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran menambahkan jika upaya ini berhasil, peluang untuk mencapai swasembada kedelai ke depan akan terbuka lebih lebar. Ia juga menyebut produksi tertinggi gandum sejauh ini mencapai 5 ton per ha dari hasil uji coba.

"Kalau berhasil, insyaallah, swasembada ke depan semakin terbuka lebar untuk kedelai. Gandum juga demikian, tidak pernah. Kita sudah uji coba beberapa kali, produksi tertinggi adalah 5 ton," jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya pencarian varietas unggul, Amran mengutus delegasi Indonesia ke Yordania untuk mencari benih terbaik di dunia.

"Saya minta delegasi sudah berangkat ke Jordan dengan berhasil tim, saya katakan cari benih terbaik dunia. Ini mumpung Bapak Presiden men-support kita. Jadi sudah mungkin minggu depan, 2 minggu mungkin diperjalanan," katanya.

Ia juga menjelaskan kunjungan delegasi ke Yordania tidak hanya fokus pada gandum, tetapi juga kedelai. Upaya ini didorong oleh masukan dari para ahli.

"Kita melihat karena ada Mr Ken, ahli dari Australia dengan Jordan, datang ke sini, ke rumah, diskusi. Bisa katanya produksi ada 8 ton, 10 ton. Saya bilang, 'kejar'. Langsung aku perintahkan itu malam juga, berangkat. Kalau ada kebaikan, kita tiru," ujar Amran.

Langkah ini sejalan dengan program riset dan pengembangan yang tengah dijalankan pemerintah untuk empat komoditas strategis, yakni jagung, kedelai, bawang putih, dan gandum.

Pemerintah menganggarkan Rp20 miliar-Rp40 miliar untuk mendukung riset tersebut, yang mencakup kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk perguruan tinggi dan pelaku industri.

Program riset ini tak hanya menyasar peningkatan produktivitas di laboratorium, tetapi juga implementasi langsung di lapangan. Pemerintah membentuk konsorsium untuk setiap komoditas guna memastikan proses dari hulu hingga hilir berjalan terintegrasi.

Melalui inisiatif ini, pemerintah berharap hasil riset dapat segera dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi domestik, menekan ketergantungan impor, serta membangun kemandirian pangan nasional.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |