Masjid Al-Aqsha BSD Potong 161 Ekor Hewan Kurban Senilai Rp 2,183 Miliar

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Masjid Al-Aqsha di Komplek perumahan De Latinos BSD Tangerang Selatan, menyembelih sebanyak 161 ekor hewan kurban atau senilai Rp 2.183.900.000.

Jumlah disembelih tercatat sebanyak 87 ekor kambing/domba dan 74 ekor sapi. Jumlah hewan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriyah/2025 kali ini naik dari tahun lalu.

"Semangat warga muslim di komplek ini memang luar biasa, meskipun minoritas, tapi panitia harus menutup pengadaan hewan kurban empat hari sebelum hari raya. Kalau tidak, jumlahnya bisa meledak,” kata Ketua Panitia Idul Kurban 1446 Hijriyah, Suratijo, usai proses pemotongan di Masjid Al-Aqsha, Sabtu (7/6/2025).

Panitia harus menutup penerimaan hewan kurban padahal masih ada yang ingin berkurban, dikarenakan ingin menjaga amanah agar pemotongan hewan qurban tertangani dengan baik dan berjalan lancar.

"Mengingat jumlah personel juga terbatas. Tapi dengan improve peralatan dan pola penyembelihan, Insya Allah tahun depan kami bisa lebih banyak,” katanya.

Untuk menangani hewan kurban sebanyak itu panitia membuat tiga lini pemotongan hewan. Masing-masing dua untuk sapi dan satu untuk kambing.

Di setiap lini didukung oleh jagal dan pencacah daging, sehingga hewan yang sudah terpotong cepat tertangani.

"Itu belum lagi tenaga bantuan dari anak muda masjid dan ibu-ibu yang tidak mau kalah ambil bagian," ujarnya.

Yang menarik, kata Suratijo, kurban ini juga mengikuti teknologi kekinian. Bagi mereka yang tidak bisa datang, atau sedang bepergian, tapi ingin tahu hewannya disembelih, bisa memantau dari live streaming atau siaran langsung yang sudah disiapkan panitia.

Untuk ini, semua yang berkurban, diberi nomor urut dan jam penyembelihan hewan kurban masing-masing, sehingga mereka tinggal memantau secara langsung, agar tahu saat dibacakan namanya dan penyembelihannya.

"Ini sangat membantu pertanggungjawaban kepada umat,” kata Suratijo.

Panitia juga mewajibkan semua hewan dipotong di masjid. Tidak boleh ada hewan kurban keluar dalam keadaan hidup.

Dari total hewan-hewan kurban yang ada, sebagian disalurkan ke pondok pesantren, rumah tahfiz, masjid dan juga musala di sekitar Jakarta dan Banten.

“Sapi dan kambing yang sudah dipotong, wajib mereka jemput setelah disembelih. Kami juga tambahin ongkos Rp 300 ribu untuk sapi. Itu biaya menguliti dan mencacah, sekaligus ongkos angkut.” katanya lagi.

Jumlah hewan yang dibawa ke luar mencapai 50 persen. Sementara yang lain dicacah dan dibagikan warga yang sehari-hari membantu kehidupan di komplek ini, yaitu para asisten rumah tangga, penyapu jalan, tukang kebun, pengambil sampah, satpam dan lainnya.

“Kita membagikan 2.600 bungkus daging kurban, jumlah itu kita sebar untuk lima kelurahan dan 19 RT serta 9 RW, ” ungkapnya.

Panitia juga membagi beberapa kategori berat, mulai sekitar 250 kilogram sampai yang 1.000 kilogram (1 ton) lebih, karena penanganannya berbeda. Semua pekerjaan, dari penyembelihan sampai pendistribusian, diselesaikan dalam sehari saja.

Sementara itu, Ketua DKM Masjid Al Aqsha, Amirudin Khaer mengucapkan terima kasih kepada jamaah masjid Al Aqsha.

“Kalau kurban begini, kami selalu deg-degan, karena semangat jemaah memang luar biasa, padahal ini memang hanya dari internal komplek” katanya.

Ia juga berterima kasih kepada jemaah yang sudah menitipkan hewan qurbannya di masjid Al-Aqsha. Karena DKM sendiri selalu berusaha memperbaiki diri untuk pemotongan hewan sebanyak itu sehingga bisa amanah dan selalu berpedoman pada syariat. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |