REPUBLIKA.CO.ID,TIGRAY -- Makam dan Masjid Nejashi, yang terletak di Desa Nejashi di wilayah Tigray, Ethiopia, secara luas dianggap sebagai pemukiman Muslim pertama di Afrika dan membutuhkan beberapa renovasi setelah berulang kali menjadi sasaran konflik.
Proyek ini, yang dilakukan dengan dukungan TIKA, memungkinkan restorasi situs bersejarah yang signifikan ini, yang mengalami kerusakan yang cukup parah.
Makam dan Masjid Nejashi, yang diyakini sebagai tujuan pertama migrasi Muslim dan simbol keramahan yang ditunjukkan oleh Raja Abyssinia Najashi, merupakan salah satu upaya restorasi TIKA yang paling berharga, demikian pernyataan TIKA kepada APA.
Awalnya dipugar pada tahun 2019, kompleks ini mengalami kerusakan selama konflik sipil antara tahun 2020 dan 2022.
Sebagai bagian dari pekerjaan renovasi baru yang dipimpin oleh TIKA, komponen struktural utama, termasuk kubah makam, menara masjid, serta dinding dan elemen kayu di aula serbaguna, diperbaiki.
Restorasi tambahan juga dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh waktu dan cuaca di seluruh situs.
TIKA mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Makam dan Masjid Nejashi, salah satu contoh yang paling dihargai dari warisan sejarah dan budaya kita bersama di luar negeri, telah dilestarikan untuk generasi mendatang”.
Melalui proyek ini, TIKA mengatakan bahwa mereka tidak hanya menjaga simbol penting sejarah Islam di Afrika tetapi juga memperkuat ikatan persahabatan dan solidaritas budaya dengan Ethiopia, dikutip dari laman Apanews, Kamis (10/7/2025)
Untuk diketahui, Masjid Nejashi dibangun oleh sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengungsi ke wilayah Tigray di Ethiopia. Di lokasi masjid tersebut, menjadi salah satu tempat pemukiman Muslim pertama di kawasan Afrika.
Nama Nejashi memiliki arti raja. Masjid pernah mengalami renovasi besar-besaran pada tahun 2018. Di bagian belakang bangunan utama masjid terdapat 15 makam. Para ahli menduga bahwa makam tersebut adalah makam sahabat Nabi Muhammad SAW.
Sumber: