Mendag Punya Jurus agar Mal dan Ritel Tak Sepi Bak Kuburan-Tutup

2 months ago 10

8000 Hoki Online List Daftar situs Slots Gacor Myanmar Terbaru Sering Jackpot Setiap Hari

hokikilat Akun web Slot Gacor Singapore Terpercaya Gampang Lancar Win Full Online

1000hoki List Demo web Slot Maxwin Japan Terbaik Sering Lancar Menang Full Banyak

5000 hoki List Situs website Slot Gacor Vietnam Terbaru Gampang Lancar Win Full Terus

7000 hoki Daftar web Slots Gacor Myanmar Terpercaya Pasti Menang Banyak

9000 hoki Agen situs Slot Gacor Thailand Terbaru Sering Lancar Menang Terus

situs Slots Maxwin Cambodia Terbaik Mudah Lancar Scatter Terus

Idagent138 Id Slot Gacor Terpercaya

Luckygaming138 Id Slot Anti Rungkat

Adugaming Slot Maxwin Terpercaya

kiss69 Daftar Slot Maxwin

Agent188 Slot Gacor

Moto128 Akun Slot Gacor Online

Betplay138 Slot Maxwin Online

Letsbet77 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

Portbet88 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Jfgaming168 Slot Game

MasterGaming138 login Id Slot Game

Adagaming168 login Id Slot Terpercaya

Kingbet189 Slot Anti Rungkad Online

Summer138 Daftar Akun Slot Game Terbaik

Evorabid77 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

bancibet Akun Slot Game Terpercaya

adagaming168 Daftar Akun Slot Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan turut prihatin dengan kondisi peritel modern dan pusat perbelanjaan (mal) di Indonesia dalam beberapa Waktu belakangan, di mana banyak peritel modern dan mal yang kondisinya sepi hingga tutup permanen.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyarankan kepada pengelola mal dan peritel modern untuk beradaptasi dengan tren di masyarakat saat ini dan tidak hanya berfokus pada penjualan barang tertentu.

"Mal yang bisa bertahan biasanya karena dapat merubah konsepnya dan dapat mengikuti trend di masyarakat saat ini, yakni menghadirkan pengalaman yang berbeda, dan juga adanya journey di situ," kata Budi dalam paparannya di acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendag dengan PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia) di Gedung Kemendag, Rabu (4/6/2025).

Adapun tren masyarakat sekarang tidak lagi berbelanja produk di mal dan peritel modern, tetapi mereka mencari tempat untuk berkumpul dengan keluarga atau rekannya, baik sekadar untuk makan atau mengobrol.

Mal Pluit Junction, Penjaringan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Mal Pluit Junction, Penjaringan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Mal Pluit Junction, Penjaringan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Tren sekarang kan masyarakat suka nongkrong, hangout, kalau pengelola mal langsung peka, biasanya mereka langsung merubah konsepnya, dan ini sudah beberapa pusat perbelanjaan dan peritel modern yang melakukan ini, akhirnya berhasil bertahan," ujar Budi.

Budi mengatakan banyaknya mal-mal dan ritel modern yang tutup terjadi karena pengelola hanya berfokus pada menjual barang dan tidak memberikan pengalaman lebih bagi para pengunjungnya.

"Ternyata, kalau ritel modern dan mal-mal itu pada tutup karena mereka hanya berfokus jualan, tidak ada experience di situ, juga tidak ada journey di situ, ya pasti kalah dengan yang lain, yang sudah memikirkan bagaimana bisa bertahan," ungkap Budi.

"Akhirnya apa? Akhirnya belanja yang terdekat saja. Ritel-ritel yang terdekat saja. Kemudian juga kalau mal, department store itu hanya tempat belanja, tidak ada tempat misalnya untuk makan, untuk nongkrong, untuk ngumpul, ya lama-lama tidak dapat bertahan, karena masyarakat sekarang kalau ke mall ya sudah tidak lagi fokus berbelanja, tetapi untuk hangout-hangout," pungkasnya.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Cuma Jadi Mal Biasa, Ini Target Sarinah Majukan UMKM Lokal

Next Article Ya Ampun! Duit Orang Kelas Menengah RI Menipis-Pilih Beli Barang Murah

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |