CNN Indonesia
Minggu, 19 Okt 2025 20:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto membeberkan arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terkait dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis science, technology, engineering, and mathematics (STEM).
"Ya jadi intinya bapak Presiden kembali mengingatkan karena kita ingin perguruan (tinggi) Indonesia tentu akan memunculkan industri-industri baru, mulai ketahanan pangan, energi, maupun hilirisasi mineral. Kami kembali diingatkan untuk menghitung secara cermat SDM-SDM yang dibutuhkan termasuk beasiswa LPDP dan lainnya itu harus disesuaikan dengan rencana pengembangan industri yang akan muncul di Indonesia," ujar Brian di rumah kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Minggu (19/10).
Brian belum bisa berbicara detail mengenai pengembangan SDM berbasis STEM tersebut lantaran masih dalam tahap diformulasikan. Dia hanya mengatakan seluruh sektor pertumbuhan ekonomi yang akan berjalan agar disiapkan SDM-nya oleh Kemendiktisaintek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang sedang kami rumuskan, formulasikan, karena sektor-sektor yang tadi itu industrialisasi, ketahanan pangan, ketahanan energi itu utamanya adalah STEM," kata Brian.
"Jadi, kami ingin juga termasuk kurikulumnya bapak Presiden mengingatkan perkembangan teknologi yang cepat pemanfaatan AI (Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan) dan lain-lainnya itu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam meng-update kurikulum sehingga intinya SDM kami siap untuk mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Selain Brian, banyak menteri di Kabinet Merah Putih yang mengikuti Ratas pada Minggu sore tersebut. Seperti Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
(ryn/gil)