loading...
Joker 2 dianggap gagal oleh penggemar karena tidak memenuhi ekspektasi tinggi mereka. Foto/Warner Bros. Pictures
JAKARTA - Joker: Folie à Deux atau Joker 2dianggap gagal oleh penggemar dengan banyak alasan. Sejak ditayangkan di bioskop, ulasan negatif memang terus mengalir dari penonton dan kritikus.
Joker 2 merupakan sekuel dari film Joker (2019) yang mendulang kesuksesan besar baik secara komersial maupun kritik. Film pertama berhasil meraih berbagai penghargaan, termasuk Piala Oscar untuk Aktor Terbaik yang diraih oleh Joaquin Phoenix serta Best Original Score untuk Hildur Guðnadóttir.
Dengan kesuksesan yang fenomenal dari film pertama, ekspektasi terhadap sekuel ini sangat tinggi. Namun, Joker 2 ternyata flop dari sisi penonton dan pendapatan. Padahal sebelumnya, penayangan perdananya mendapat sambutan hangat dalam Venice Festival Film 2024 dengan standing ovation kurang lebih 12 menit usai film selesai ditayangkan.
Di situs web Rotten Tomatoes, skor Joker 2 hanya 33% dari 306 kritikus dan 31% dari 2.500 lebih penonton terverifikasi. Di Metacritic, nilainya juga hanya 45/100. Lalu di CinemaScore juga mengenaskan dengan nilai rata-rata D.
Dalam sisi penghasilan, dari data Box Office Mojo, pendapatan kotornya baru mencapai USD119,146 juta. Padahal menurut Variety, dengan bujet produksi sekitar USD200 juta, Joker 2 harus menghasilkan minimal USD450 juta untuk bisa balik modal. Dengan penayangan yang sudah sekitar dua minggu dan ulasan yang buruk, sepertinya angka ini sulit untuk diraih.
Lantas, apa penyebab Joker 2 tidak disukai oleh mayoritas penonton? Berikut ini ulasannya.
Alasan Joker 2 Dianggap Gagal oleh Penggemar
1. Tidak Sesuai Ekspektasi Penggemar
Foto: Warner. Bros Pictures
Setelah sukses besar film pertamanya Joker (2019), ekspektasi untuk sekuelnya sangat tinggi. Sayangnya, Joker 2 dianggap tidak mampu memenuhi ekspektasi tersebut. Banyak penggemar merasa bahwa film ini tidak memiliki dampak emosional dan psikologis yang sama seperti pendahulunya.
Film kedua ini lebih memfokuskan kepada sosok Arthur Fleck dengan segala penyakit mentalnya dan gejolak di hidupnya, jauh dari sosok Joker yang dibayangkan oleh para penggemar sebagai sosok penjahat keji.
2. Perubahan Gaya Film menggunakan Elemen Musikal
Foto: Warner. Bros Pictures
Salah satu elemen yang banyak disorot adalah keputusan untuk menjadikan film ini sebagai film yang cenderung musikal. Padahal, penggemar film semesta superhero yang kebanyakan pria tidak menyukai konsep musikal ke dalam film tersebut.
Meskipun penyanyi Lady Gaga sudah dilibatkan untuk peran penting dan diharapkan bisa menjadi daya tarik, termasuk menghidupkan karakter Harley Quinn dengan suaranya yang kuat, nyatanya banyak yang merasa bahwa film ini gagal memanfaatkannya.
Lagu-lagu yang ditampilkan dianggap tidak inspiratif dan kurang berkesan, sehingga tidak mampu memberikan dampak yang diharapkan kepada penonton.
3. Pengembangan Karakter yang Kurang Mendalam
Foto: Warner. Bros Pictures
Karakterisasi dalam Joker: Folie à Deuxjuga mendapat banyak kritikan. Meskipun Joaquin Phoenix dan Lady Gaga memberikan penampilan yang intens, perkembangan karakter mereka dinilai datar dan tidak berkembang dengan baik sepanjang film.
4. Plot yang Terlalu Rumit dan Membingungkan
Foto: Warner. Bros Pictures
Joker 2 mengalami kritikan tajam dari penggemar karena alur ceritanya yang terlalu rumit dan membingungkan. Beberapa penonton merasa kesulitan mengikuti perkembangan cerita yang terkesan melompat-lompat dan tidak memberikan penjelasan yang cukup mengenai motivasi karakter.
Hal ini menyebabkan banyak penonton kehilangan ketertarikan dan kesulitan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh film.
Banyak yang merasa bahwa film ini hanya berfokus pada sisi gelap dan suram dari karakter-karakternya tanpa memberikan kedalaman yang berarti. Beberapa penggemar merasa bahwa hubungan antara Joker dan Harley Quinn tidak dieksplorasi dengan baik, sehingga kehilangan esensi emosional yang diharapkan.