Jakarta, CNN Indonesia --
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia terlahir melalui proses perjuangan dan perumusan yang mendalam. Terdapat sejumlah tokoh penggagas Pancasila yang memiliki andil besar dalam perumusan dasar negara.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang digagas oleh tiga tokoh nasional kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terbentuk rumusan Pancasila, pada 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang disebut Panitia Sembilan berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta.
Tokoh penggagas Pancasila
Mengutip buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs kelas VIII (2019) oleh Tim Ganesha Operation, cikal bakal perumusan Pancasila dimulai dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945.
Sidang perdana BPUPKI untuk merumuskan dasar negara berlangsung di Gedung Chuo Sangi-in (sekarang Gedung Pancasila) di Jakarta, dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945.
Selama sidang ini, beberapa tokoh penggagas seperti Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno menyampaikan usulan gagasan untuk rumusan Pancasila. Berikut tokoh penggagas Pancasila.
1. Moh. Yamin
Muhammad Yamin (1903-1962), seorang pahlawan nasional Indonesia, memberikan sumbangsih besar dalam perumusan dasar negara.
Yamin lahir di Talawi, Sumatra Barat, dan dikenal memiliki minat yang kuat pada sastra, dibuktikan dengan salah satu puisinya yang terkenal, "Tanah Air." Selain itu, ia juga aktif dalam gerakan nasionalis.
Peran krusial Yamin terlihat saat ia menjadi anggota BPUPKI, sebuah badan yang bertanggung jawab merumuskan fondasi negara Indonesia. Salah satu kontribusi utamanya adalah mengusulkan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai bagian dari dasar negara.
Yamin mengajukan dua versi usulan dasar negara:
Usulan lisan:
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
- Kebangsaan persatuan Indonesia
- Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Soepomo
Soepomo, seorang negarawan dan ahli hukum terkemuka (1903-1958), memberikan kontribusi penting pada perumusan dasar negara Indonesia dengan mengusulkan konsep kemanusiaan yang adil dan beradab. Kontribusinya ini juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sistem hukum nasional.
Lahir di Madiun, Jawa Timur, Soepomo telah aktif dalam berbagai organisasi nasionalis sejak usia muda. Sebagai anggota BPUPKI, ia berperan aktif dalam proses pembentukan dasar negara.
Soepomo mengusulkan lima dasar negara, yaitu:
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan Lahir dan Batin
- Musyawarah
- Keadilan Rakyat
3. Ir. Soekarno
Soekarno (1901-1970) adalah presiden pertama dan proklamator kemerdekaan Indonesia. Lahir di Surabaya, Jawa Timur, ia memiliki peran krusial dalam perjuangan kemerdekaan dan perumusan dasar negara Indonesia. Saat memimpin BPUPKI, Soekarno sangat berperan dalam proses penyusunan dasar negara. Ia mengajukan lima asas dasar negara yang meliputi:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Berkebudayaan
Tokoh Panitia Sembilan
Kemudian, BPUPKI mengadakan beberapa sidang untuk merumuskan dasar negara. Dalam sidang pertamanya, BPUPKI membentuk sebuah Panitia Sembilan.
Sesuai namanya, panitia ini beranggotakan sembilan tokoh penting yang bertugas merumuskan dasar negara dan falsafah negara.
Berikut ini sembilan tokoh perumus Pancasila tersebut:
- Soekarno (ketua)
- Moh. Hatta (wakil ketua)
- Moh. Yamin
- Achmad Soebardjo
- A.A Maramis
- Abdul Kahar Muzakir
- Agus Salim
- Abikoesno Tjokrosoejoso
- Abdul Wachid Hasyim.
Itulah para tokoh penggagas Pancasila, yakni Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno yang menyampaikan usulan gagasan untuk rumusan Pancasila.
Sementara perumusan dasar atau falsafah negara dilakukan oleh Panitia Sembilan yang terdiri dari sembilan tokoh perumus Pancasila. Semoga bermanfaat!
(gas/juh)