Mengenang Mohammad Deif, Aktor Intelektual Operasi Badai Al Aqsa

6 hours ago 1

Hamas, pejuang Palestina. Hamas, pejuang Palestina.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Setahun sudah, Komandan Brigade Al-Qassam Mohammed Deif, meninggal dunia. Ia syahid dalam serangan brutal zionis.

Hamas mengonfirmasi syahidnya Mohammed Deif, pada Kamis (30/1/2025). Ia tokoh legendaris Palestina yang menjadi trigger perjuangan rakyat Gaza melawan zionis Israel. Dalam klaim Isarel, Deif tewas pada 13 Juli 2024.

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada peringatan pertama syahdinya Deif, Abu Ubaida, mengatakan bahwa Komandan umum Brigade Al-Qassam akan tetap, seperti para pemimpin besar lainnya, "menjadi mercusuar bagi seluruh rakyat merdeka di dunia."

"Satu tahun telah berlalu sejak kemartiran pemimpin besar bangsa, Komandan Mohammad Deif, yang memimpin Operasi Banjir Al-Aqsa, memberikan pukulan terkeras dalam sejarah musuh zionis," papar Abu Ubaida, dilansir Press TV.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas zionis. Operasi ini sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah rezim keji bengis zionis selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Siapa Mohammed Deif?

Ia kepala sayap militer Hamas dan salah satu aktor intelektual serangan operasi Badai Al Aqsa, 7 Oktober 2023. The Guardian melaporkan, pejabat Israel mengatakan Deif – yang nama aslinya Mohammed Diab Ibrahim al-Masri –target serangan udara hari, yang menghancurkan beberapa bangunan di Khan Younis dan menewaskan 90 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Berpengalaman, cakap, dan berkomitmen pada organisasi militan Islam, Deif telah lolos dari setidaknya tujuh upaya pembunuhan Israel.

Ia lahir tahun 1965 di kamp pengungsi di Khan Younis, bagian selatan Kota Gaza. Kamp ini salah satu dari puluhan kamp yang didirikan menampung sebagian warga Palestina.

Mereka terpaksa meninggalkan rumah dalam perang-perang yang terjadi sekitar pembentukan Israel pada tahun 1948. Keluarganya miskin, tapi Deif cukup berprestasi di sekolah untuk meraih gelar sarjana sains dari Universitas Islam di Gaza, sebuah basis Islamis.

Deif bergabung dengan Hamas ketika organisasi tersebut didirikan tahun 1987, di bulan-bulan pertama intifada pertama, atau perlawanan Palestina.

Bekerja sama dengan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas lainnya, Deif menunjukkan bakatnya dalam operasi militer dan keamanan internal.

Pada tahun 1989, ia ditangkap Israel dan ditahan selama 16 bulan. Sepanjang tahun 90-an, Deif membantu merencanakan dan melaksanakan bom bunuh diri di Israel yang dirancang untuk serangan balasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas.

Sumber-sumber Deif dan Hamas mengatakan ia kehilangan sebelah mata dan mengalami cedera serius di salah satu kakinya dalam salah satu upaya Israel sebelumnya untuk membunuhnya.

Beberapa mengatakan ia harus menggunakan kursi roda; yang lain mengatakan hal ini tidak benar meskipun ia pincang parah.

Istrinya, putranya yang berusia tujuh bulan, dan putrinya yang berusia tiga tahun tewas akibat serangan udara Israel selama perang di Gaza tahun 2014.

Membangun Roket Hamas

Dalam beberapa tahun terakhir, Deif telah mengawal upaya Hamas membangun roket yang lebih efektif di Gaza dan kompleks terowongan raksasa di wilayah tersebut.

Ia juga diyakini bertugas melatih para militan yang menyerang Israel tahun lalu, khususnya pasukan elit Nukhba. Deif diduga juga mengarahkan operasi militer dari terowongan dan, mungkin, lokasi tersembunyi di atas tanah, meskipun ia tidak pernah terlihat.

Hanya ada empat gambar Deif yang diketahui: satu pada usia 20-an, satu lagi memperlihatkan dirinya bertopeng, satu gambar bayangan, yang digunakan saat rekaman pidatonya disiarkan pada 7 Oktober, dan satu yang ditemukan Israel dalam temuan intelijen berupa jutaan berkas komputer saat invasi.

Deif memiliki gelar ilmu pengetahuan dari Universitas Islam di Gaza, tempat dia mempelajari fisika, kimia, dan biologi. Ia juga memimpin komite hiburan universitas dan sering tampil di panggung.

Pada 1989, di tengah Intifada pertama, Deif ditangkap Israel dan dibebaskan setelah 16 bulan ditahan. Ia menjadi kepala Brigadir Qassam pada 2002 setelah Israel membunuh pendahulunya dan pemimpin pendiri, Salah Shehadeh.

Beberapa upaya pembunuhan terhadapnya dilakukan setelah dia menggantikan Shehadeh.

Deif berarti “tamu” dalam bahasa Arab, dan beberapa orang mengatakan bahwa itu karena komandan militer Hamas ini selalu berpindah tempat dengan pemburu Israel di jalurnya.

Menurut laporan, Deif kehilangan satu mata dan mengalami cedera serius pada salah satu kakinya dalam salah satu percobaan pembunuhan Israel. Kelangsungan hidupnya saat memimpin sayap bersenjata Hamas membuatnya menjadi “pahlawan rakyat” di kalangan orang Palestina.

Meski ia selamat dari kematian dalam semua upaya pembunuhan, serangan udara Israel menargetkan dan membunuh istrinya, putranya yang berusia 7 bulan, dan putrinya yang berusia 3 tahun dalam perang yang dilancarkan Israel di Gaza pada tahun 2014.

Pada hari-hari pertama perang saat ini di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober, saudara Deif, bersama anggota keluarganya yang lain, dibunuh setelah serangan udara Israel menargetkan rumah mereka.

Ketika Deif mengeluarkan pesan audio, pejuang Palestina sedang dalam proses membongkar kehadiran militer Israel yang mengelilingi Gaza. Selama perang 11 hari tahun 2021, Mohammed al-Deif tidak mengeluarkan pesan yang disiarkan secara publik.

Terakhir kali publik mendengar suaranya saat tahun 2014. Deif orang pertama yang secara resmi memberi nama operasi militer Hamas ‘Taufan Al-Aqsa’ dan menjadi target paling dicari Israel.

Hamas: Warisan Deif Bakal Hantui Pejabat Israel

Sabtu (13/7/2025) menjadi momentum setahun syahidnya Mohammed Deif. Sosok yang menjadi Komandan Jenderal Brigade Al Qassam ini menjadi syuhada dalam pertempuran panjang dengan zionis.

Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menegaskan pada peringatan syahidnya Mohammed Deif, bahwa saudara-saudara, anak-anak, dan pendukungnya di seluruh dunia terus menapaki jalannya dan menimbulkan kerugian strategis pada pendudukan. Demikian dilaporkan Republika.

Dalam peringatan ini, Abu Ubaida menyatakan bahwa warisan sang syuhada akan terus hidup sebagai "mimpi buruk yang menghantui para penjahat perang dan pencuri."

Abu Ubaida memperingatkan bahwa mereka tidak akan pernah hidup damai di tanah Palestina, setelah Deif dan saudara-saudaranya menulis, dengan darah, bab terakhir pembebasan Palestina. "Puluhan tahun jihad berpuncak pada kesyahidan."

Abu Ubaida mengatakan, Deif telah memberikan pukulan paling dahsyat dalam sejarah musuh Zionis. Pukulan tersebut menghancurkan pertahanan Israel, menyatukan energi bangsa terhadap Palestina, dan membawa perjuangan Palestina kembali ke garis depan perjuangan.

Juru bicara Al-Qassam menambahkan, "Puluhan tahun jihad, pengejaran, pengorbanan, kepemimpinan, dan kecemerlangan berpuncak pada kemartiran, ketika komandan agung kita bergabung dengan barisan para martir dan pemimpin legendaris rakyat kita.

Darahnya dan darah para komandan lainnya kini bercampur dengan darah putra-putri bangsa kita, yang telah mengorbankan segalanya demi Al-Aqsa dan Palestina."

Brigade Al-Qassam mengumumkan kemartiran kepala stafnya, Mohammed Deif, bersama para komandan lainnya. Kelompok ini menyatakan bahwa para pemimpin tersebut gugur di ruang operasi pusat komando, dalam konfrontasi langsung dengan pasukan musuh di medan perang, atau saat memeriksa barisan para pejuang kemerdekaan.

Mila, berbagai sumber

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |