Minum Kopi Bikin Kulit Glowing atau Makin Rusak? Ini Faktanya

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Bagi sebagian besar orang, kopi bukan sekadar minuman, melainkan ritual harian yang tak terpisahkan. Ada yang memulainya di pagi hari, melanjutkannya di tengah aktivitas siang, bahkan menutup malam dengan secangkir kopi hangat.

Entah demi dorongan kafein atau hanya ingin menikmati rasanya, kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup. Belakangan, muncul klaim bahwa kopi bisa memberikan manfaat untuk kulit.

Tapi, apakah benar kopi bisa bikin kulit jadi lebih sehat dan bercahaya atau sebaliknya malah bikin makin rusak?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli gizi Lovneet Batra mengatakan, kopi sebenarnya memiliki dua sisi bagi kesehatan kulit. Di satu sisi, kopi mengandung antioksidan yang bisa membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Kandungan ini juga berpotensi memperlambat tanda-tanda penuaan seperti keriput dan garis halus.

Selain itu, sifat anti-inflamasi kopi juga bisa menenangkan kulit yang iritasi atau kemerahan.

National Institutes of Health (NIH) juga menjelaskan bahwa kandungan antioksidan dalam kopi dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi peradangan. Dengan konsumsi yang tepat, kopi bisa menjadi sekutu dalam menjaga kulit tetap awet muda.

Namun di sisi lain, konsumsi kopi yang berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan, kulit bisa terlihat kusam, kering, dan tidak segar.

Lantas, apakah harus berhenti minum kopi demi kulit yang lebih bersih?

Jawabannya, tidak harus. Melansir NDTV, Lovneet menekankan bahwa kopi tetap boleh dikonsumsi, namun caranya yang perlu diperhatikan.

Misalnya, menambahkan gula atau susu ke dalam kopi bisa memicu lonjakan insulin dan peradangan, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap produk susu atau makanan dengan indeks glikemik tinggi.

 Freshly brewed coffee is poured over ice at Ritual Coffee on August 26, 2011 in San Francisco, California. Coffee shops across the country are being faced with the decision to raise retail coffee prices as wholesale coffee bean prices are surging. According to the International Coffee Organization, the daily average composite price of coffee beans has gone up nearly every day over the last 12 days.   Justin Sullivan/Getty Images/AFPIlustrasi. Minum kopi juga bisa memberikan dampak negatif untuk kulit jika dikonsumsi dengan cara yang salah. (Justin Sullivan/Getty Images/AFP)

Selain itu, terlalu banyak kopi juga bisa meningkatkan kadar hormon kortisol (hormon stres), yang dalam beberapa kasus justru memperparah kondisi jerawat.

Jadi, bukan kopinya yang membuat kulit Anda bermasalah, melainkan bagaimana dan seberapa banyak Anda mengonsumsinya.

Cara aman menikmati kopi tanpa merusak kulit

Menurut Lovneet, cara terbaik untuk menikmati kopi adalah dengan membatasinya satu hingga dua cangkir per hari. Pilihan terbaik adalah kopi hitam atau kopi berbasis nabati (seperti yang menggunakan susu almond atau oat), karena lebih kecil kemungkinan memicu peradangan.

Selain itu, penting untuk memperhatikan waktu minum kopi. Hindari mengonsumsinya terlalu larut malam agar tidak mengganggu pola tidur.

Meski punya manfaat, konsumsi kopi secara berlebihan tetap bisa berdampak negatif, seperti berikut:

- gangguan tidur atau insomnia,
- peningkatan detak jantung,
- kecemasan dan rasa gelisah,
- dehidrasi,
- gangguan lambung atau asam lambung naik.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |