Musisi Indonesia Murka dengan Sikap Thom Yorke soal Palestina

1 day ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah musisi Indonesia melontarkan kritik dan kekesalan terhadap Thom Yorke Radiohead yang baru memberikan komentar penuh kontroversi soal agresi Israel terhadap Palestina.

Beberapa musisi itu meluapkan kekesalannya dalam cuitan di X/Twitter, seperti Arian Seringai hingga Baskara Putra alias Hindia. Vokalis band high-octane rock itu menilai pernyataan terbaru Thom Yorke hanya semakin mempertegas kepribadiannya yang buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membaca thread ini hanya mengukuhkan kalau Thom Yorke bukan goblok, tapi sebagai manusia dia itu menjijikkan. Emang enggak peduli saja dengan Palestina," ujar Arian via @aparatmati, Sabtu (31/5).

Baskara yang sudah aktif menyuarakan isu-isu kemanusiaan, termasuk Palestina, di internet itu juga ikut jengah dengan komentar vokalis Radiohead tersebut.

Ia merasa dikhianati oleh Thom Yorke, sosok musisi yang tidak berpihak pada kemanusiaan meski lagu-lagunya sangat bernuansa politis dan berbau pergerakan.

Vokalis .Feast dan Lomba Sihir itu kemudian menyamakan Thom Yorke dengan orang-orang yang selama ini dikritik Radiohead dalam karya terdahulu mereka.

[Gambas:Video CNN]

"Ketika seseorang seperti Thom Yorke, yang mana karyanya (saya kira) dikagumi oleh kita semua selama bertahun-tahun, membuat komentar semacam itu setelah lama bungkam, dan sikap yang sudah kita pertanyakan setelah berita tentang korespondensinya dengan Roger Waters rilis, ini terasa seperti pengkhianatan atas semua musiknya yang sudah 'politis' sejak lama," ujar Baskara Putra.

"Akrobat kata-kata hanya untuk omong kosong ini sama bodohnya dengan para politikus yang selalu memuja Israel," lanjutnya.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

Kritik lain datang dari Eka Annash, vokalis The Brandals, hingga Edy Khemod yang juga personel Seringai.

Eka menyinggung Thom Yorke dan Bono U2 ketika menanggapi berita keterlibatan Greta Thunberg dan Liam Cunningham dalam perjalanan mengirim pasokan bantuan ke Palestina. Ia menilai sikap aktivis lingkungan dan bintang Game of Thrones itu pantas dihormati, tidak seperti Yorke dan Bono yang hanya omong kosong belaka.

Edy Khemod juga melontarkan cuitan tegas, yakni meyakini pendiri Pink Floyd, Roger Waters, jauh lebih baik dari Thom Yorke. Bassist Pink Floyd itu ikut disorot saat pesannya terhadap Yorke untuk bersuara soal Palestina ramai diberitakan media.

"Sementara orang-orang payah seperti @thomyorke & Bono @U2 hanya bisa omong kosong," tulis Eka via akun @ekaannash.

"Roger Waters > Thom Yorke," tulis @edykhemod.

[Gambas:Twitter]

[Gambas:Twitter]

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada musisi tersebut untuk mengutip cuitan mereka.

Thom Yorke tengah ramai dihujani kritik dari penggemar setelah buka suara tentang situasi di Gaza. Ia merilis pernyataan pada akhir Mei, tujuh bulan setelah berhadapan dengan warga pro-Palestina dalam konser di Melbourne.

Ia semula meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar "berhenti," merujuk pada "Netanyahu dan gerombolan ekstremisnya."

"Saya pikir Netanyahu dan kru ekstremisnya benar-benar di luar kendali dan perlu dihentikan, dan bahwa masyarakat internasional harus memberikan semua tekanan yang dapat mereka berikan kepada mereka untuk berhenti."

"Alasan mereka untuk membela diri telah lama memudar dan telah digantikan oleh keinginan yang jelas untuk menguasai Gaza dan Tepi Barat secara permanen."

Namun, pernyataan itu berujung blunder saat vokalis Radiohead tersebut mulai menyinggung Palestina. Ia membahas gelombang dukungan pro-Palestina, termasuk seruan Free Palestine.

Yorke menilai seruan itu tidak perlu muncul lagi. Ia juga menuding Hamas tidak kunjung membebaskan semua sandera serta kejadian 7 Oktober 2023.

Netizen kemudian menghujani pernyataan itu dengan kritik dan kecaman. Sebagian besar netizen kecewa dengan pandangan Thom Yorke tentang isu tersebut.

"Pada saat yang sama, seruan Free Palestine yang tidak perlu ditanyakan lagi dan mengelilingi kita semua, tidak menjawab pertanyaan sederhana tentang alasan para sandera belum semuanya dikembalikan. Untuk alasan apa?"

"Kenapa Hamas memilih tindakan yang benar-benar mengerikan pada 7 Oktober? Jawabannya jelas, dan saya yakin Hamas memilih bersembunyi di balik penderitaan warganya demi tujuan mereka sendiri," tulisnya.

(frl/chri)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |