REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika pertanyaan muncul: Ke mana arah Gaza? Apakah akan ada transisi dari tahap pertama ke tahap kedua dari perjanjian 10 Oktober, bagaimana dan kapan serta dengan syarat apa? Jawabannya adalah: Kami menunggu pertemuan puncak Trump-Netanyahu pada tanggal 29 Desember 2025.
Ketika pertanyaan muncul: Apakah Lebanon akan mengalami gelombang baru perang Israel yang meluas, atau apakah Tel Aviv akan terus melakukan hal yang sama? Jawabannya adalah: Tunggu hasil pertemuan kedua pemimpin tersebut menjelang akhir tahun ini.
Ketika muncul pertanyaan apakah Israel akan melanjutkan perang 12 hari yang dilancarkannya terhadap Iran tahun lalu, dengan kerja sama penuh dari Washington, atau apakah perang akan tetap verbal, dalam kerangka ancaman dan intimidasi yang biasa? Jawabannya tegas: Tunggu pertemuan kedua mitra strategis tersebut.
Seolah-olah masalah-masalah di kawasan ini, dan nasib krisis-krisis yang masih terbuka, tergantung pada hasil negosiasi Israel-Amerika, terlepas dari keinginan rakyatnya dan sikap para pemimpinnya.
Seolah-olah nasib seluruh kawasan kita tergantung pada batas-batas kesepakatan dan perbedaan antara Washington dan Tel Aviv. Di sini, sekali lagi muncul dan semakin dalam perasaan bahwa kita masih berada dalam posisi sebagai penerima, bukan sebagai pelaku.
Keadaan menunggu dan menanti, yang negatif ini, menyembunyikan dua hal:
Pertama, dapat digambarkan sebagai setengah gelas kosong, sangat mengecewakan, yang mencerminkan sikap negatif dan kepasrahan terhadap kekuatan-kekuatan dominan yang menentukan nasib negara, masyarakat, dan rakyat kita.
Kedua, mewakili setengah gelas yang penuh, yang mencerminkan sejumlah perbedaan antara dua mitra strategis, yang sebelumnya telah menyatukan kepentingan dan tujuan mereka dalam dua tahun perang di Gaza dan wilayah tersebut, dan memasuki kemitraan yang diumumkan, dalam perang pembersihan, pemusnahan, dan pembantaian yang meluas dari Timur Tengah hingga Kaspia, melalui Laut Merah.
Batas-batas kesepakatan dan perpecahan
Dalam perdebatan yang sedang berlangsung mengenai ruang lingkup kesepakatan dan batas-batas perselisihan antara pemerintahan Netanyahu dan pemerintahan Trump, ada yang bersikap ekstrem, baik dalam hal meremehkan maupun membesar-besarkan.

3 hours ago
1














































