Netanyahu: Pasukan Asing ke Gaza Harus Seizin Israel

4 hours ago 1

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-80 Majelis Umum PBB, Jumat, 26 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Ahad bahwa Israel akan menentukan pasukan asing mana yang akan diizinkan sebagai bagian dari rencana pasukan internasional di Gaza. Keberadaan pasukan itu disebut untuk membantu mengamankan gencatan senjata yang rapuh berdasarkan rencana Presiden AS Donald Trump.

Masih belum jelas apakah negara-negara Arab dan negara-negara lain akan siap mengirimkan pasukan, sebagian karena penolakan kelompok Hamas Palestina untuk melucuti senjata sebagaimana diminta dalam rencana tersebut, sementara Israel telah menyuarakan keprihatinan tentang penambahan pasukan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Meskipun pemerintahan Trump telah mengesampingkan pengiriman tentara AS ke Jalur Gaza, pemerintahan Trump telah berbicara dengan Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki dan Azerbaijan untuk berkontribusi pada pasukan multinasional.

“Kami mengendalikan keamanan kami, dan kami juga telah memperjelas mengenai pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima, dan inilah cara kami beroperasi, ” kata Netanyahu.

“Hal ini tentu saja dapat diterima oleh Amerika Serikat, seperti yang telah diungkapkan oleh perwakilan paling seniornya dalam beberapa hari terakhir,” katanya dalam sidang kabinetnya.

Israel, yang mengepung Gaza selama dua tahun untuk mendukung perang udara dan darat di daerah kantong tersebut melawan Hamas setelah serangan lintas batas kelompok militan Palestina pada 7 Oktober 2023, terus mengontrol semua akses ke wilayah tersebut.

Pekan lalu Netanyahu mengisyaratkan bahwa dia akan menentang peran apa pun yang dilakukan pasukan keamanan Turki di Gaza. Hubungan Turki-Israel yang pernah hangat memburuk secara drastis selama perang Gaza, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan mengecam serangan udara dan darat Israel yang menghancurkan di daerah kantong kecil Palestina.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |