Kenali berbagai penyakit yang kerap muncul saat musim hujan dan banjir. REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan, Jawa, dan Sumatra, telah memasuki puncak musim hujan sejak Oktober 2025.
Curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan peningkatan penyakit menular yang sering muncul pada musim basah.
Menurut BMKG (Oktober 2025), intensitas hujan tahun ini meningkat sekitar 20–30% lebih tinggi dari rata-rata tahunan karena pengaruh fenomena La Niña lemah yang masih bertahan di perairan Pasifik Tengah.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan atas berbagai penyakit yang umum muncul di musim hujan. Seperti flu, demam berdarah, leptospirosis, dan diare.
Flu dan Batuk: Penyakit Umum di Musim Hujan
Flu terkenal sebagai penyakit paling sering menyerang saat musim hujan. Virus influenza berkembang biak lebih cepat dalam udara dingin dan lembap.
Menurut World Health Organization (2024), flu dapat menyebabkan komplikasi semisal pneumonia, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
Cara mencegah flu di musim hujan: Rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, gunakan masker di tempat umum, konsumsi vitamin C dan makanan bergizi untuk memperkuat sistem imun.
Diare dan Tifoid: Ancaman dari Air dan Makanan Terkontaminasi
Selama musim hujan, risiko pencemaran air dan makanan meningkat akibat banjir dan saluran air yang meluap.
Menukil data Kemenkes (2024), kasus diare meningkat 18% di musim hujan dibanding musim kemarau. Penyakit ini disebabkan virus dan bakteri, termasuk Salmonella typhi yang menimbulkan demam tifoid (tipes).
Langkah pencegahan: Pastikan air minum direbus hingga mendidih, cuci tangan sebelum makan. Lalu, hindari jajanan yang terbuka dan terpapar air hujan.
Leptospirosis: Bahaya Air Banjir yang Terinfeksi
Leptospirosis penyakit menular yang disebabkan bakteri Leptospira yang hidup di urin tikus. Penyakit ini sering menyebar melalui air banjir atau tanah becek.
Menurut Kemenkes (2024), kasus leptospirosis meningkat di beberapa kota besar, termasuk Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, setiap kali musim hujan tiba.
Gejala utama: demam tinggi, nyeri otot (khususnya di betis), mata merah, dan muntah. Bila tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau hati.
Pencegahan: Hindari bermain di air banjir tanpa pelindung. Gunakan sepatu bot saat membersihkan lingkungan. Tutup lubang-lubang yang bisa menjadi sarang tikus.
Nyamuk Aedes Berkembang Pesat di Musim Hujan
Curah hujan tinggi menciptakan banyak genangan air, tempat favorit nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
Menurut data Kemenkes (September 2025), tercatat lebih dari 68.000 kasus DBD di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2025, meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Tanda-tanda DBD: demam tinggi mendadak, nyeri sendi, bintik merah di kulit, dan pendarahan ringan.
Cara pencegahan: Terapkan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang wadah air. Lalu gunakan lotion anti nyamuk, pasang kelambu di tempat tidur anak.
Penyakit Kulit: Lembapnya Cuaca Picu Infeksi Jamur
Kelembapan tinggi di musim hujan menciptakan lingkungan ideal bagi jamur penyebab panu, kutu air, dan kurap. Data Balai Litbang Kesehatan (Balitbangkes, 2023), menyebut penyakit kulit akibat jamur meningkat hingga 40% di musim hujan.
Pencegahan: Menjaga tubuh tetap kering dan bersih, menggunakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat. Jika kondisi terlanjur kehujanan, segera mandi setelah kehujanan.
Tips Sehat Selama Musim Hujan
Untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyakit saat curah hujan tinggi, berikut rekomendasi dari Kemenkes RI (2025): Gunakan pakaian hangat saat keluar rumah, Selalu membawa payung atau jas hujan. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup vitamin, tidur minimal 7 jam per hari untuk menjaga daya tahan tubuh.
Selanjutnya, melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga di dalam ruangan dan periksa kondisi kesehatan bila mengalami demam lebih dari 3 hari.
Tetap Sehat dan Siaga Selama Musim Hujan
Musim hujan bukan hanya soal cuaca dingin dan hujan deras, tapi juga kesadaran menjaga kebersihan, imunitas, dan lingkungan. Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, kita bisa mencegah berbagai penyakit musiman yang kerap mengancam.
Jaga tubuh tetap hangat, perbanyak minum air putih, jangan ragu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala mencurigakan.
Daya tahan tubuh yang lemah bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan penyakit. Karena itu, perlu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh agar kuat melawan serangan virus dan kuman penyakit lainnya.
Daya tahan tubuh atau sistem imunitas ibarat perisai yang menjaga dari serangan virus dan bakteri penyebab penyakit. Bila daya tahan tubuh kuat, semua bisa terhindar dari berbagai penyakit infeksi.
Ada beberapa bahan alami dan mudah ditemukan yang dapat digunakan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Beberapa bahan alami di antaranya:
Jahe
Jahe punya sifat antioksidan, antiradang, dan antibakteri. Karena kandungan tersebut, jahe diyakini dapat memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah infeksi.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat jahe, bisa mengonsumsi jahe yang diolah menjadi teh jahe, bumbu masakan, atau produk herba yang mengandung ekstrak jahe.
Royal jelly
Sejumlah penelitian menyatakan asam amino, asam lemak, dan senyawa fenolik yang ada di dalam royal jelly ampuh untuk mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas. Royal jelly juga memiliki sifat antioksidan yang dapat memperkuat daya tahan tubuh, sehingga bisa dijadikan sebagai asupan nutrisi.
Ginseng
Ginseng mengandung senyawa aktif ginsenoside yang memiliki segudang khasiat bagi kesehatan, mulai menjaga daya tahan tubuh, mengatasi rasa lelah, hingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung dan kanker.
Daun meniran
Sejumlah penelitian menunjukkan daun meniran banyak mengandung zat antioksidan dan antiradang. Penelitian tersebut juga menunjukkan tanaman herbal satu ini juga dapat memperkuat daya tahan tubuh, mengurangi peradangan, mencegah pertumbuhan sel tumor, serta memelihara kesehatan hati.
Selain keempat bahan alami di atas, bahan alami lain yang bisa dikonsumsi untuk memperkuat daya tahan tubuh Anda adalah bawang putih, madu, teh hijau, dan kunyit.
Untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat melawan infeksi, selain dengan mengonsumsi bahan-bahan alami di atas, juga disarankan menjalani pola hidup sehat. Beberapa langkahnya:
Cukupi Istirahat
Tidur cara alami tubuh untuk mengisi kembali tenaga dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Ketika kurang tidur, tubuh akan rentan mengalami gangguan kesehatan. Salah satu gangguan yang dapat terjadi akibat kurang tidur adalah melemahnya daya tahan tubuh.
Karena itu, pastikan tidur dengan cukup setiap harinya. Orang dewasa dianjurkan tidur selama 7–9 jam sehari, sedangkan anak-anak dan remaja 8–11 jam.
Atasi Stres
Stres yang berat atau berkepanjangan tidak hanya dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti depresi dan gangguan kecemasan, tapi juga melemahnya daya tahan tubuh. Hal ini yang menjadi alasan mengapa seseorang rentan sakit jika sering mengalami stres.
Karena itu, perlu mengelola stres dan menjauhi hal yang dapat membuat stres untuk menjaga agar daya tahan tubuh tetap kuat sekaligus memelihara kesehatan mental.
Biasakan Diri Rutin Berolahraga
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh jika rutin berolahraga. Selain memperkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit, olahraga rutin juga bisa meningkatkan konsentrasi, membuat tidur lebih nyenyak, serta menjaga berat badan ideal.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat olahraga di atas, cukup rutin berolahraga selama 30 menit setiap harinya. Pilihan olahraganya bermacam-macam, mulai dari latihan fisik di gym, senam kardio, berenang, atau sekadar berjalan kaki.
Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Dengan menjalani pola makan sehat, tubuh akan mendapat beragam nutrisi, seperti protein, zinc, vitamin C, vitamin A, omega-3, serta antioksidan, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Nutrisi-nutrisi ini bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, buah dan sayur, serta tanaman herba tertentu, misalnya jahe.
Yan Andri, diolah dengan bantuan AI

4 hours ago
1












































