Netanyahu Pimpin Rapat Keamanan Saat Trump Desak Gencatan Senjata Gaza

5 hours ago 2

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan peta Timur Tengah tanpa Palestina pada sesi ke-78 Majelis Umum PBB, di markas besar PBB di New York, 22 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin pertemuan keamanan tingkat tinggi pada Ahad (29/6/2025) di markas Komando Selatan, ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan kembalinya para tawanan Israel.

Pertemuan ini diadakan di tengah-tengah tanda-tanda yang berkembang dari sumber-sumber militer Israel bahwa perang telah mencapai puncaknya.

Sesi ini dihadiri oleh beberapa anggota kabinet keamanan Israel dan pejabat militer senior, dengan Kepala Staf Herzi Halevi yang diharapkan untuk memberikan informasi terbaru mengenai kemajuan operasional.

Menurut surat kabar Israel, Israel Hayom, militer kini mengklaim telah menguasai sekitar 75 persen wilayah Jalur Gaza, dikutip dari laman palestinechronicle, Senin (30/6/2025)

Netanyahu membingkai momen ini sebagai titik balik strategis, dengan mengklaim bahwa kemenangan atas Iran telah membuka beberapa peluang bagi Israel, termasuk pemulihan para sandera dari Gaza.

Namun, terlepas dari klaim kemajuan tersebut, para pejabat pemerintah membantah laporan bahwa tentara telah menyelesaikan apa yang disebut sebagai rencana “Gideon's Charriots” dan menekankan bahwa Hamas masih tetap utuh dan tujuan perang yang telah dinyatakan Israel masih belum terpenuhi.

Menurut Al Jazeera, pertemuan itu tidak konklusif dan diskusi akan dimulai kembali pada Senin, karena Israel Hayom mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa mengakhiri perang tidak ada di atas meja.

Operasi Perlawanan

Di lapangan, kelompok-kelompok perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di seluruh Jalur Gaza, terutama di Khan Yunis dan utara.

Brigade Al-Qassam sayap bersenjata Hamas dan Brigade Al-Quds yang berafiliasi dengan Jihad Islam melaporkan serangkaian operasi militer yang terkoordinasi.

Di Khan Yunis, para pejuang Al-Qassam menargetkan menara buldoser D9 Israel dengan rudal Yassin 105 di kota Bani Suhaila, dan membakarnya. Mereka juga menembaki pertemuan tentara Israel di daerah Ma'an dan bergabung dengan Brigade Al-Quds dalam menyerang target tambahan di Rumah Sakit Eropa dan daerah Qizan al-Najjar dengan menggunakan peluru mortir.

Brigade Al-Quds secara terpisah melaporkan telah menghancurkan sebuah kendaraan militer Israel dengan bom barel yang sudah ditanam di Abasan al-Kabira dan melancarkan serangan mortir ke arah pasukan Israel di utara Khan Yunis.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |