4 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) membeberkan bahwa pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio mengatakan tidak hanya bisa menjadi 'mesin' pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan energi panas bumi juga mampu menambah lapangan kerja namun juga mendorong pertumbuhan industri basis energi baru terbarukan (EBT).
"Kita melihat geothermal ini seharusnya menjadi economic engine growth. Karena setiap US$ 1 juta yang diinvestasikan ke dalam geothermal, itu menarik global capital, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan juga mendukung pertumbuhan green industrial growth di seluruh rantai pasok, seperti drilling services dan sebagainya," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (18/9/2025).
Selain itu, investasi di sektor panas bumi memiliki efek berganda atau multiplier effect terhadap perekonomian. Dia menilai bahwa investasi yang dilakukan tidak hanya berdampak langsung pada proyek itu sendiri, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi tambahan.
Menurut perhitungannya, setiap US$ 1 akan bertumbuh hingga US$ 1,25. Dengan investasi mencapai US$ 6 miliar maka pertumbuhannya menjadi US$ 7,5 miliar atau setara Rp 123,93 triliun (asumsi kurs Rp 16.524 per US$).
"Dan tidak berhenti di situ, sebenarnya, karena kalau kita lihat, producing electricity dari geothermal itu hanya salah satu cara untuk mengutilisasi geothermal," terangnya.
Selain itu, pemanfaatan panas bumi juga bisa mendorong program hilirisasi dalam negeri. Untuk proyek panas bumi sendiri, produk hilirisasi yang bisa dihasilkan berupa hidrogen hijau dan amonia hijau. Belum lagi, hidrogen juga bisa memasok energi untuk pusat data (data center).
"Dan ini semua menciptakan multiplier effect yang akhirnya memutar kembali dana di situ," tandasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya 'Harta Karun' Bersih, PGE Bakal Kelola 1,7 GW di 2033
