Pemda Berandil Kuat Bina Masjid, Kemenag: Kita Berikan Reward Buat Mereka

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menilai perlu ada pemberian penghargaan (reward) bagi pemerintah daerah (pemda) yang memiliki kontribusi kuat dalam pembinaan dan pengelolaan masjid di wilayah mereka.

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Arsad Hidayat, kontribusi pemda itu antara lain dapat berupa alokasi APBD sebagaimana diatur dalam pedoman Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membantu membina dan mengelola masjid-masjid setempat.

“Kalau provinsi atau kabupaten punya andil kuat dalam pembinaan masjid, kita berikan reward buat mereka. Itu supaya nanti muncul semangat yang sama dari pemerintah provinsi atau kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran pembinaan masjid dan mushala,” ujar Arsad dalam Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya Nasional Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) 2025 di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut dia memandang pemda dapat memanfaatkan ruang fiskal untuk mendukung kegiatan masjid dengan tetap mengedepankan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.

Arsad juga menekankan pentingnya komunikasi antara Kemenag daerah dengan bagian kesejahteraan rakyat dipemda agar upaya pembinaan masjid dapat berjalan optimal.

Ia mencontohkan sejumlah daerah yang telah menunjukkan kepedulian dalam pembinaan masjid dan dinilai dapat menjadi teladan bagi daerah lain untuk ikut mengalokasikan anggaran secara konsisten.

Setelah pemerintah daerah memberikan bantuan anggaran, menurut Arsad, masjid memiliki peran penting dalam mengelola keuangan secara akuntabel dan transparan.

Sebelumnya pada sesi pertama diskusi dalam kegiatan sarasehan itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencatat potensi sirkulasi dana umat yang berputar di masjid melalui Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dapat mencapai Rp6,56 triliun per tahun.

"Kalau dilihat, baik itu dari zakat, infak, sedekah, kira-kira kalau diestimasi dari hasil survei Baznas, potensinya adalah Rp6,56 triliun,” kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan.

Meskipun begitu, menurut Saidah, agar dapat berdampak optimal bagi pemberdayaan masyarakat, terdapat sejumlah tantangan dalam pengelolaan dan konsolidasi dana umat di masjid yang harus diselesaikan.

Ia lalu menyampaikan salah satu tantangan besar dalam pengelolaan dana umat di masjid saat ini adalah terkait dengan aspek akuntabilitas dan transparansi, terutama dalam pencatatan serta pelaporan penggunaan dana kepada masyarakat.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |