Pemerintah Hendak Terapkan Pajak Tinggi untuk Rumah Tapak, Ini Kata Pengamat

1 month ago 10

8000hoki List Akun web Slots Gacor Singapore Terbaru Sering Scatter Full Terus

hoki kilat slot Pusat Demo website Slots Maxwin Singapore Terkini Gampang Jackpot Banyak

1000hoki.com Akun web Slot Maxwin Vietnam Terpercaya Gampang Menang Full Non Stop

5000hoki.com Data Agen server Slot Maxwin Terbaru Mudah Menang Terus

7000hoki.com ID web Slot Maxwin Cambodia Terbaru Gampang Win Full Setiap Hari

9000hoki Situs website Slot Maxwin Vietnam Terbaik Mudah Scatter Non Stop

Data game Slot Gacor server Thailand Terkini Mudah Lancar Scatter Full Online

Idagent138 Daftar Slot Gacor

Luckygaming138 login Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya

Adugaming Daftar Slot Anti Rungkat

kiss69 Daftar Akun Slot Gacor

Agent188 login Slot Game

Moto128 login Id Slot Gacor

Betplay138 Daftar Id Slot Game Terbaik

Letsbet77 Daftar Akun Slot Maxwin Online

Portbet88 Daftar Id Slot Terpercaya

Jfgaming168 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

MasterGaming138 Daftar Slot Game Terbaik

Adagaming168 Daftar Slot Maxwin Terbaik

Kingbet189 Daftar Id Slot Gacor Terpercaya

Summer138 Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Evorabid77 Daftar Akun Slot Gacor Terbaik

bancibet Daftar Id Slot Game

adagaming168 Daftar Id Slot

Anak-anak bermain saat mengunjungi fasilitas taman bermain di Rumah Susun Jagakarsa, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Pemprov DKI Jakarta meresmikan rusun baru Jagakarsa yang terdiri dari tiga tower, 16 lantai berisi 723 unit hunian sebagai tempat tinggal bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta relokasi warga yang terdampak pembebasan lahan normalisasi sungai Ciliwung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat properti Ali Tranghada menilai usulan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah untuk menerapkan pajak tinggi pada pembangunan rumah tapak hanya akan memberatkan masyarakat. Hal ini juga akan mengganggu iklim bisnis properti.

Ali menyatakan bahwa pajak tinggi justru akan menjadi biaya tinggi bagi pembeli, yang pada akhirnya akan memperberat bisnis properti secara keseluruhan.

“Di kota-kota luar negeri memang rumah memiliki pajak lebih tinggi daripada apartemen. Tapi di sana bergerak alami tidak tiba-tiba dinaikkan pajaknya,” kata Ali, yang juga CEO Indonesia Property Watch, dikutip Kamis (5/6/2025).

Daripada menaikkan pajak, ia menyarankan agar pemerintah memberikan insentif khusus untuk hunian vertikal atau rumah susun.

Ia menambahkan bahwa semakin rendah segmen hunian, seharusnya semakin banyak insentif yang diberikan. Menurutnya, ini merupakan peran pemerintah dalam menyediakan perumahan publik (public housing).

Menurutnya, kebijakan hunian saat ini sebaiknya dikaji ulang dengan baik dan mempertimbangkan dampak keseluruhannya.

“Kebijakan tambal sulam ini menjadi ajang coba-coba yang akan membingungkan dan mengganggu bisnis properti secara umum,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mengusulkan agar pemerintah mengenakan pajak tinggi pada pembangunan rumah tapak atau landed house. Tujuannya adalah mendorong masyarakat beralih ke hunian vertikal seperti apartemen dan rumah susun.

“Seluruh dunia sekarang ini tidak ada lagi landed house di perkotaan dan kita harus hentikan landed house di perkotaan karena kita sudah tidak punya tanah,” ujar Fahri di Jakarta, Selasa (3/6).

Meski demikian, ia mengakui bahwa Indonesia belum memiliki kebiasaan atau tradisi tinggal di hunian vertikal, oleh karena itu, Kementerian PKP akan terus mengkampanyekan jenis hunian tersebut.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |