Pengamat Curigai Dugaan Human Trafficking di Proses Naturalisasi Timnas Malaysia

17 hours ago 2

Pemain naturalisasi Malaysia Rodrigo Holgado (kiri) berebut bola dengan pemain Vietnam Do Duy Manh selama pertandingan Grup F kualifikasi Piala Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 10 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan Indonesia dalam menaturalisasi pemain keturunan sepertinya kini ditiru oleh Malaysia. Tidak tanggung-tanggung, Tim Harimau Malaya baru saja menaturalisasi lima pemain baru sehingga total ada sembilan pemain naturalisasi direkrut.

Sembilan pemain tersebut adalah lima yang terbaru yakni, Facundo Garcés, bek tengah asal Argentina. Ia bermain untuk Deportivo Alavés di La Liga. Kemudian Rodrigo Holgado, striker kelahiran Argentina.

Ada juga João Figueiredo, penyerang asal Brasil yang kini bermain di klub Turki, İstanbul Başakşehi. Imanol Machuca, gelandang asal Argentina yang pernah membela klub Fortaleza di Brasil. Lalu Jon Irazabal, bek kanan asal Spanyol yang kini bermain di Sabah FC.

Empat pemain lainnya Matthew Davies, bek kanan kelahiran Australia dengan ibu asal Malaysia; Dion Cools, yang punya darah Belgia-Malaysia; La’Vere Corbin-Ong, bek kiri berdarah Kanada-Jerman-Malaysia; dan Nooa Laine, gelandang muda berdarah Finlandia-Malaysia.

Vietnam menjadi korban pertama Malaysia yang diperkuat pemain naturalisasi ini. Dalam laga kualifikasi Piala Asia 2027, Malaysia yang dalam sebelas tahun terakhir tak pernah menang dari Vietnam, mampu ditaklukkan dengan skor telak 4-0.

Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mencurigai para pemain naturalisasi Malaysia. Kepada Republika, pendiri Save Our Soccer (SOS) ini bahkan menduga adanya indikasi praktik perdagangan manusia atau human trafficking.

"Saat ini naturalisasi memang menjadi tren untuk memperkuat timnas, hampir semua negara di Asia Tenggara melakukannya. Jika yang dilakukan Indonesia ada garis keturunan, kalau Malaysia sepertinya tidak. Jadi seperti human trafficking tapi ini untuk memperkuat timnas," ujarnya Rabu (11/6/2025).

Menurut Akmal, FIFA harus lebih tegas dalam aturan naturalisasi pemain. "Harus diselidiki proses naturalisasi Malaysia, harus sesuai dengan aturan FIFA. Dokumen harus jelas. Kalau memang ada yang melanggar aturan bisa dibatalkan status naturalisasi mereka." 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |