CNN Indonesia
Rabu, 09 Jul 2025 10:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Penjualan retail mobil baru selama semester I 2025 masih lesu dan mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat retail atau penjualan langsung ke konsumen pada Januari-Juni 2025 berjumlah 390.467 unit, lebih sedikit 9,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun kemarin.
Sementara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mengalami penyusutan 8,6 persen menjadi 374.740 unit, dari sebelumnya mencapai 410.020 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan lebih tajam terlihat pada Juni 2025 yang retailnya mencapai 61.647 unit, namun pada Juni 2024 para anggota Gaikindo berhasil mengemas penjualan sebanyak 70.290. Sedangkan wholesales menyusut 22,6 persen dari 74.618 unit pada Juni 2024 menjadi 57.760 unit pada Juni 2025.
Bila ditinjau secara bulanan yaitu Mei dibanding Juni 2025, wholesales mobil nasional juga mengecil menjadi 57.760 unit, padahal sebelumnya atau Mei berjumlah 60.612 unit.
Penjualan hanya meningkat berdasarkan pencapaian retail Juni dengan kenaikan penjualan hanya 340 unit dibanding Mei 2025.
Beberapa waktu lalu pihak Gaikindo telah memberi pernyataan dan mengakui jika kondisi pasar otomotif saat ini tidak baik-baik saja. Ekonomi dirasa belum membaik yang mempengaruhi daya beli konsumen terhadap produk otomotif, terutama mobil.
Untuk mengatasi hal tersebut,Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, sempat meminta pemerintah untuk mau memberi insentif pajak mobil karena dinilai ampuh mengerek penjualan mobil dalam jangka pendek.
Kata Kukuh bukti positif pemberian insentif sudah dibuktikan pada 2021 saat pandemi Covid-19. Kala itu pemangku kepentingan memberi insentif terhadap sejumlah mobil buatan dalam negeri melalui skema Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah.
Kukuh menambahkan Gaikindo menyerukan evaluasi kebijakan insentif otomotif yang bisa berdampak jangka panjang untuk memastikan target yang dicanangkan tercapai.
(ryh/mik)