Perairan Berusia 12 Miliar Tahun Ditemukan di Luar Angkasa

1 month ago 20

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:05 WIB

loading...

Perairan Berusia 12...

Perairan di luar angkasa. FOTO/ SCIENCE ALERT

LONDON - Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan reservoir air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan reservoir itu berjarak 30 miliar triliun mil.

Baca Juga

Begini Asal Mula Terjadinya Sumber Air Zamzam

Ya, Anda membacanya dengan benar. Reservoir terbesar telah ditemukan di kosmos, lebih khusus lagi di quasar, yang merupakan salah satu objek paling terang dan paling ganas di kosmos.

Massa uap air sedikitnya 140 triliun kali lebih banyak dari gabungan seluruh air di lautan dunia.

Karena quasar tersebut sangat jauh, cahayanya membutuhkan waktu 12 miliar tahun untuk mencapai Bumi. Hasil pengamatan tim tersebut mengungkap masa ketika alam semesta baru berusia 1,6 miliar tahun.

Matt Bradford, seorang ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, mengatakan: "Lingkungan di sekitar quasar ini unik karena menghasilkan massa air yang sangat besar.

"Ini adalah demonstrasi lain bahwa air tersebar luas di seluruh alam semesta, bahkan pada saat-saat paling awal."

Quasar ditenagai oleh lubang hitam besar yang memakan cakram gas dan debu di sekitarnya; saat memakannya, quasar memuntahkan sejumlah besar energi.

Penemuan air bukanlah suatu kejutan, mengingat para astronom memperkirakan uap air sudah ada bahkan di alam semesta awal. Namun, uap air merupakan gas jejak penting yang mengungkap sifat quasar.

Kuasar khusus ini menunjukkan uap air terdistribusi di sekitar lubang hitam dalam wilayah gas yang membentang ratusan tahun cahaya (satu tahun cahaya sekitar enam triliun mil). Keberadaannya menunjukkan bahwa gas tersebut luar biasa hangat dan padat menurut standar astronomi.

Menurut para astronom, penemuan ini menyoroti manfaat pengamatan dalam panjang gelombang milimeter dan submilimeter. Bidang ini telah berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir, dan untuk mencapai potensi penuh dari lini penelitian ini, para penulis studi kini tengah merancang CCAT, teleskop 25 meter yang akan dibangun di Gurun Atacama di Chili. CCAT akan memungkinkan para astronom untuk menemukan beberapa galaksi paling awal di alam semesta.

(wbs)

Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari

Follow

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!

Baca Berita Terkait Lainnya

Perairan Berusia 12...

56 menit yang lalu

Paus Bungkuk Terpantau...

2 jam yang lalu

Lebih Dulu Zigot atau...

21 jam yang lalu

...

1 hari yang lalu

Kesehatan Tanah di Seluruh...

1 hari yang lalu

Bukti Manusia Raksasa...

1 hari yang lalu

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |